- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA – Harga emas internasional dibuka naik pada perdagangan Senin pagi. Hal itu, karena dolar yang melemah usai melihat data-data ekonomi Amerika Serikat setelah mendapatkan bantuan Pandemi COVID-19.
Dilansir dari CNBC, pada Senin 3 Mei 2021, harga emas di pasar spot naik sebesar 0,1 persen ke level US$1.770,66 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS naik sebesar 0,2 persen ke level US$1.770,30 per ons.
Hari ini, indeks dolar AS tercatat turun sebesar 0,1 persen terhadap sejumlah mata uang dunia lainnya, sehingga emas lebih murah bagi pemegang mata uang non dolar.
Kemudian, naiknya emas juga didorong pernyataan Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang meredam kekhawatiran rencana Presiden Joe Biden pada infrastruktur, pekerjaan, dan keluarga yang akan menyebabkan inflasi.
Sementara itu, Belanja konsumen AS rebound pada Maret di tengah lonjakan pendapatan karena rumah tangga menerima tambahan uang bantuan pandemi COVID-19 dari pemerintah.
Emas Domestik
Sementara itu, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, dibanderol seharga Rp921 ribu per gram. Harga tersebut tak bergerak jika dibandingkan perdagangan terakhir.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp822 ribu per gram. Harga itu tak bergerak dibandingkan perdagangan terakhir.
Adapun untuk harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,38 juta, 10 gram Rp8,70 juta, 25 gram Rp21,63 juta, dan 50 gram Rp43,19 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp86,31 juta, 250 gram Rp215,51 juta, dan emas 500 gram Rp430,82 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp510,5 ribu dan 1.000 gram senilai Rp861,6 juta.
Antam mencatat untuk ukuran emas 0,5 gram, 50 gram dan 1.000 gram pada hari ini tidak tersedia di butik logam mulia.
