Tren Keuangan Digital 2020 Naik, Transaksi E-Commerce Rp266 Triliun

Ilustrasi e-commerce.
Sumber :
  • Entrepreneur

VIVA – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, di tengah terbatasnya mobilitas sektor keuangan dan perbankan akibat pandemi COVID-19, digitalisasi seperti e-commerce nyatanya mampu menjadi alternatif dan game changer dalam kondisi tersebut.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Perry mengaku bersyukur, karena persepsi, preferensi, serta penerimaan masyarakat atas berbagai alat-alat maupun metode pembayaran secara digital pun sudah semakin luas.

"Dan itu kelihatan dari porsi dan peningkatan tren transaksi ekonomi keuangan digital yang juga semakin meningkat," kata Perry dalam telekonferensi, Rabu 5 Mei 2021.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Perry pun memberikan contoh peningkatan porsi dan transaksi ekonomi tersebut, sebagaimana yang terjadi pada volume transaksi di segmen e-commerce pada tahun 2020 lalu.

Dia menjelaskan bahwa transaksi e-commerce yang pada tahun 2020 lalu mencapai hingga Rp266 triliun, diharapkan tahun ini bisa tumbuh 39,1 persen menjadi Rp370 triliun.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Perry menilai, hal ini bisa terjadi karena marketplace dan berbagai transaksi e-commerce sudah menjadi pilihan, baik bagi masyarakat dan juga bagi pengusaha, untuk bisa saling mendukung dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.

Hal itu juga dapat dilihat dari total jumlah uang elektronik yang pada tahun 2020 lalu mencapai kurang lebih Rp205 triliun, di mana tahun ini diharapkan juga bisa tumbuh 32,2 persen menjadi Rp271 triliun.

"Jadi metode pembayaran menggunakan uang elektronik itu menjadi salah satu pilihan, karena tidak hanya mudah tetapi juga cepat dan aman," kata Perry.

"Dan tentunya ini akan semakin mempermudah berbagai metode transaksi ekonomi yang dibutuhkan oleh masyarakat di era digital saat ini," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya