Kuartal I-2021, Laba Bank Syariah Indonesia Capai Rp741,64 Miliar

Logo Bank Syariah Indonesia (BSI)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengumumkan kinerja kuartal I-2021. Usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST yang digelar hari ini, terungkap laba perusahaan hasil penggabungan tiga bank syariah milik BUMN ini naik pesat.

Erick Thohir: Arahan Saya ke BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Terukur, dan Sesuai Kebutuhan

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pada tiga bulan pertama 2021 ini perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp741,64 miliar. Catatan ini naik dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp657,2 miliar hingga akhir Maret 2021.

"Alhamdulilah walau masih ada dampak COVID-19 kita sadar kuartal I ini memang masih terasa berat," kata dia saat konferensi pers secara virtual, Kamis 6 Mei 2021.

HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat

Hery merincikan, kenaikan kinerja pada kuartal I-2021 ini didorong oleh kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil sampai kuartal I-2021 yang mencapai sebesar 5,16 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Dengan pertumbuhan Laba yang tinggi, BSI dapat meningkatkan rasio profitabilitas ditandai dengan meningkatnya Return on Equity (ROE) dari 11,19 persen per Desember 2020 menjadi 14,12 persen per Maret 2021.

BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan: Benar, Kami Belum Memiliki Kecukupan Dana

Pada periode ini, BSI dikatakannya juga telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp159 triliun, naik 14,74 persen dari periode sama pada 2020 sebesar Rp138,6 triliun. Komposisi Pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen Konsumer sebesar Rp71,6 triliun atau 45 persen dari total. 

Adapun untuk segmen lain, seperti Korporasi mencapai Rp37,3 triliun atau 23,5 persen dari total pembiayaan, segmen kecil dan menengah Rp20,8 triliun atau 13,1 persennya, mikro Rp15,0 triliun atau 9,4 persen dan komersial Rp9,6 triliun atau 6,1 persennya.

"Pemerintah banyak sekali memberikan stimulus agar ekonomi meningkat, misal dari consumer mortgage dengan relaksasi LTV kemudian oto, motor atau mobil dapat relaksasi juga," tuturnya.

Seiring dengan itu, BSI tetap menjaga kualitas pembiayaan ditunjukkan dengan tren penurunan NPF gross dari 3,35 persen pada kuartal I-2020 menjadi 3,09 persen. BSI juga telah mencadangkan cash coverage sebesar 137,48 persen sampai kuartal I-2021.

Dari sisi Liabilitas, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI sampai kuartal I-2021 mencapai Rp205,5 triliun, naik 14,3 persen dari sebesar Rp179,8 triliun pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Pertumbuhan tersebut katanya didominasi oleh peningkatan Dana Murah (Giro dan Tabungan) sebesar 14,73 persen sehingga meningkatkan rasio CASA dari 57,54 persen pada kuartal I-2020 menjadi 57,76 persen pada kuartal I-2021.

Dengan kinerja tersebut, BSI berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp234,4 triliun naik 12,65 persen secara yoy dibanding periode sama 2020 sebesar Rp208,1 triliun. BSI juga mencatat kenaikan rasio permodalan atau CAR menjadi 23,1 persen.
 

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga

Stafsus Bantah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS, Ini Penjelasannya

Stafsus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga membantah informasi yang menyebut bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir telah meminta BUMN untuk memborong dolar AS.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024