Satu Karyawan Kena COVID-19, Perusahaan BUMN Rogoh hingga Rp200 Juta

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVAnews.

VIVA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan besaran biaya yang ditanggung oleh perusahaan BUMN untuk menangani para pekerja yang terkena COVID-19.

Netizen Kritik Adab Nagita Slavina Kasih Bekas Makanan dari Gigitannya ke Karyawan RANS

Juru Bicara Menteri BUMN Arya Sinulingga yang juga merupakan Koordinator Komunikasi Publik Komite Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengatakan, biaya itu sekitar Rp100-200 juta per orang.

"Di BUMN itu biayanya kan ditanggung oleh perusahaan, bisa mencapai Rp100 juta sampai Rp200 juta," kata dia dalam diskusi virtual, Kamis, 6 Mei 2021.

Stafsus Bantah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS, Ini Penjelasannya

Baca juga: Tutup 18 SPBU di Indonesia, Total Tegaskan Bagian Strategi Global

Karena itu dia menekankan, dalam menangani Virus Corona asal Wuhan, China ini, perusahaan perlu menanggung biaya besar. Karenanya, dia menekankan, perusahaan terbebani secara keuangan cukup besar.

Erick Thohir: Arahan Saya ke BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Terukur, dan Sesuai Kebutuhan

Akibat dari mahalnya biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam menangani pekerja yang terkena COVID-19, maka perusahaan katanya ingin membantu Pemerintah cepat menyelesaikan pandemi ini.

"Biaya mereka juga selama ini agak tinggi, karena perusahaan-perusahaan yang harus Rapid Test Antigen, ada tes PCR dan itu berulang kali itu kan juga biaya," ucapnya.

Salah satu cara untuk merealisasikan ini, dikatakan Arya adalah dengan berkontribusi aktif terhadap program vaksin gotong royong. Perusahaan BUMN ataupun swasta katanya membiayai vaksin untuk pegawainya melalui program ini.

"Wajar juga bagi pengusaha-pengusaha untuk mencoba mengakses ini, karena apa? Ini kan bisa dikatakan peningkatan produktivitas mereka akan bisa kembali lagi normal," tegas dia.

Sebelumnya, PT Bio Farma menyatakan telah memiliki alokasi Vaksin COVID-19 Sinopharm sebanyak 500 ribu dosis untuk tahap pertama penyuntikan vaksin gotong royong. Vaksin yang didanai oleh para pengusaha ini akan mulai disuntikan kepada para buruh mulai 17 Mei 2021.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan, jumlah dosis yang akan diperuntukkan untuk vaksin ini bukan sebanyak 982.400 dari vaksin Sinopharm, melainkan hanya sebanyak 500 ribu dosis.

"Sebetulnya perlu dikoreksi juga ya tadi jumlah total itu sebetulnya total yang sudah kita terima dari Sinopharm, 1 juta dosis. 500 ribu dalam bentuk donasi dari Uni Emirat Arab dan 500 ribunya nanti yang akan dialokasikan untuk vaksin gotong royong," katanya, Kamis, 6 Mei 2021.

Adapun dari sisi harga, dia mengatakan, pada dasarnya masih dalam tahap perhitungan bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Namun, seperti yang sudah diinformasikan, satu dosisnya diperkirakan Rp500 ribu.

"Sehingga betul-betul harga ini dibuka, struktur harga dibuka, berapa keuntungannya, estimasi sudah pernah disampaikan kisaran Rp500 ribu per dosis termasuk pelayanan. Jadi dua dosisi Rp1 juta tapi kita masih tunggu," ungkap Bambang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya