- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Harga emas internasional dibuka tak bergerak pada Jumat pagi, meski mendekati level tertingginya dalam dua bulan terakhir akibat melemahnya dolar Amerika Serikat dan imbal hasil surat berharga AS.
Dilansir dari Economic Times, pada Jumat 7 Mei 2021, harga emas di pasar spot stabil di level US$1.814,33 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS turun hingga 0,1 persen ke level US$1.814,30 per ons.
Tak geraknya emas juga terlihat dari kehati-hatian investor menanti data upah non pertanian di AS, sebagai isyarat lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi dari negara terbesar di dunia.
Adapun yang dinanti pasar adalah laporan pekerjaan bulanan AS yang dijadwalkan akan dirilis pada Jumat ini. Di mana Ekonom mengharapkan terdapat sebanyak 978.000 pekerjaan baru di AS baru pada April 2021.
Sedangkan, data pada Kamis menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun di bawah 500 ribu dibandingkan minggu lalu untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19.
Emas Domestik
Sementara itu, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, dibanderol seharga Rp934 ribu per gram. Harga tersebut naik Rp8.000 per gram jika dibandingkan perdagangan terakhir.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp838 ribu per gram. Harga itu naik Rp9 ribu per gram dibandingkan perdagangan terakhir.
Adapun untuk harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,44 juta, 10 gram Rp8,83 juta, 25 gram Rp21,96 juta, dan 50 gram Rp43,84 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp87,61 juta, 250 gram Rp218,76 juta, dan emas 500 gram Rp437,32 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp517 ribu dan 1.000 gram senilai Rp874,6 juta.
Antam mencatat untuk ukuran emas 1.000 gram pada hari ini tidak tersedia di butik logam mulia.
