Nilai Ekspor RI April 2021 Meroket, Terdorong Kenaikan Harga Komoditas

Pelabuhan Peti Kemas
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa kinerja ekspor Indonesia mengalami kenaikan pesat pada April 2021. Nilai ekspor pada bulan itu sebesar US$18,48 miliar atau naik 0,69 persen dibanding Maret 2021 dan naik 51,94 persen dibanding April 2020.

Cocok untuk Content Creator, Aset Kripto Ini Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan ekspor ini didorong baik oleh komoditas minyak dan gas bumi (migas) maupun non-migas. Secara tahunan, masing-masing naik 69,60 persen untuk migas dan 51,08 persen untuk non migas.

"Kalau kita telisik lebih dalam ekspor minyak mentah kita naik baik dari sisi volume maupun nilai kalau hasil minyak turun dan gas naik 24 persen karena volumenya juga naik 19,58 persen," kata dia saat konferensi pers, Kamis, 20 Mei 2021.

Rukun Raharja Cetak Laba Bersih US$8 Juta di Kuartal I-2024

Berdasarkan sektornya secara rinci, ekspor untuk migas senilai US$960 juta, pertanian senilai US$340 juta, industri pengolahan senilai US$14,92 miliar dan pertambangan maupun lainnya senilai US$2,27 miliar. 

Baca juga: Realisasi Neraca Perdagangan Bakal Jadi Obat Kuat Rupiah Hari Ini

Kinclong Sepanjang Hari, Nilai Transaksi Perdagangan Saham BUMI Capai Rp 412 miliar

"Pada April ini secara month to month hanya sektor pertanian yang turun, yakni 14,55 persen. Ekspor hasil pertanian yang turun cukup besar diantaranya sarang burung hasil hutan bukan kayu lainnya, tanaman obat aromatik dan rempah, kopi dan buah-buahan tahunan," ucapnya.

Suhariyanto menjelaskan, untuk komoditas utama yang mendukung kinerja ekspor pada bulan tersebut diantaranya minyak mentah, minyak kelapa sawit, tembaga, timah, alumunium dan emas yang harganya naik pesat secara tahunan.

Untuk minyak mentah Indonesia senilai US$61,96 per barel atau dikatakannya naik hingga 200 persen secara tahunan. Minyak mentah kelapa sawit naiknya hingga 76,5 persen, tembaga naik 84,4 persen dan emas dikatakan Suhariyanto, naik 4,6 persen.

"Dengan adanya kenaikan beberapa komoditas tersebut dan diiringi permintaan di berbagai negara maka nilai ekspor US$18,38 miliar dengan capaian ini month to month ekspor kita naik 0,69 persen dan yoy naiknya sangat mengesankan yakni 51,94 persen," ucap dia.

Ekspor Indonesia pada bulan itu meningkat pesat ke China sebesar US$201,2 juta, Swiss US$166,6 juta dan Korea Selatan US$119,9 juta. Sedangkan penurunan  terbesar ke India yang minus US$123,6 juta, Italia minus US$68,3 juta dan Bangladesh minus US$62,1 juta.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

Ada Konflik di Timur Tengah, Bos BI Pede Ekonomi RI Tetap Kuat

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyatakan, perekonomian Indonesia masih kuat di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024