Impor RI April 2021 Ditopang Barang Konsumsi, Gula hingga Daging

Ekspor-Impor
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa kinerja impor Indonesia mengalami penurunan pada April 2021 dibandingkan dengan Maret 2021. Nilai impor April tercatat US$16,29 miliar atau turun sebesar 2,98 persen dibandingkan pada Maret 2021.

Mendag Zulhas Tegas Tolak Impor Bawang Merah di Tengah Lonjakan Harga

Adapun secara tahunan, nilai impor tersebut masih menunjukkan kenaikan cukup pesat yakni 29,93 persen. Ditopang oleh kenaikan impor minyak dan gas bumi sebesar 136,86 persen. Sedangkan untuk non migas naik 22,10 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, adapun secara bulanan, kinerja impor April 2021 dibandingkan dengan kinerja pada Maret 2021 turun karena impor migas. Yang anjlok 11,22 persen, sedangkan impor non migas turun 1,69 persen.

Bea Cukai Langsa Aceh Sita Onderdil Harley Davidson

"Secara month to month penurunan nilai impor ini terjadi karena adanya penurunan nilai impor untuk migas dan untuk komoditas non migas," kata dia saat konferensi pers, Kamis, 20 Mei 2021.

Baca juga: Neraca Perdagangan April Surplus US$2,19 Miliar, Tertinggi di 2021

Mendag Sebut Revisi Kebijakan Impor Rampung Pekan Ini, Simak Ketentuannya

Dia pun menguraikan, menurut penggunaan barangnya, untuk impor konsumsi senilai US$1,63 miliar. Nilai tersebut naik 12,89 persen secara bulanan sedangkan secara tahunan tumbuh pesat 34,11 persen dipengaruhi impor sejumlah komoditas.

Adapun beberapa komoditas yang naik tinggi untuk barang konsumsi dikatakannya gula mentah (raw sugar) dari India, bawang putih dari China, anggur segar dari China dan daging jenis lembu beku atau bonelss bovine animal dari Australia.

"Jadi barang-barang ini kalau kita lihat barang-barang konsumsi yang dibutuhkan jelang Ramadhan dan Idul Fitri jadi kenaikannya 12,89 persen dan 34,11 persen," ucapnya.

Untuk impor bahan baku atau penolong senilai US$12,47 miliar atau naik 33,24 persen secara tahunan dan turun 3,63 persen dibanding Maret 2021. Begitu juga barang modal yang senilai US$2,19 miliar naik 11,5 persen secara tahunan dan turun 9,05 persen secara bulanan.

"Jadi dengan melihat kenaikan impor bahan baku dan barang modal secara yoy (year on year) yang tinggi kita tentu berharap geliat industri semakin bagus," tutur dia.

Menurut negara asalnya, Impor Indonesia pada April 2021 melonjak pesat dari China US$597,6 juta, Amerika Serikat US$85,5 juta dan Hong Kong US$79,3 juta. Sedangkan dari Korea Selatan turun US$357,4 juta, Brasil turun US$136,2 juta dan Argentina turun US$105,7 juta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya