Alasan Pemerintah Pede Rilis Samurai Bond Saat Jepang Lockdown

Gedung Kementerian Keuangan RI
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi yen atau Samurai Bonds senilai 100 miliar yen pada pekan lalu. Penarikan utang itu dilakukan untuk membiayai defisit APBN 2021 hingga upaya pemulihan ekonomi nasional.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dikutip, Senin, 24 Mei 2021, dari keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, keputusan menerbitkan Samurai Bonds di pasar Jepang merupakan momentum yang tepat meskipun di tengah state of emergency atau lockdown karena COVID-19.

Hal itu tercermin dari berbagai capaian yang sangat positif antara lain nominal penerbitan pada tenor tiga tahun terkecil dalam sejarah penerbitan Samurai Bonds, Pemerintah Indonesia. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Sekitar 70 persen dari total nominal penerbitan kali ini berada pada tenor lima tahun ke atas dan berkurangnya dominasi tenor pendek mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia," tulis keterangan itu.

Baca juga: Pensiun Dini Karyawan Garuda Indonesia Dimulai Semester II-2021

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Tercapainya spread terhadap Yen Swap dan kupon terendah untuk seluruh tenor dalam sejarah penerbitan Samurai Bonds oleh Pemerintah Indonesia tanpa JBIC guarantee juga memberikan optimisme tersendiri.

Selanjutnya kupon terendah sepanjang sejarah penerbitan Samurai Bonds untuk tenor 10 tahun yaitu sebesar 0,89 persen. Yang, juga lebih rendah dibanding penerbitan Samurai Bonds 10 tahun dengan JBIC guarantee pada 2015 yang berada di level 0,91 persen.

Seperti diketahui, Pemerintah memulai official marketing penerbitan Samurai Bonds ini pada Selasa 18 Mei lalu. Minat investor pun masih cukup tinggi dengan bid-to-cover ratio mencapai 1,6 kali.

Berdasarkan tipenya, investor pada transaksi kali ini terdiri dari city banks 22,2 persen, asuransi 7 persen, asset managers 31,1 persen, dan central cooperatives 7 persen. Kemudian, central banks 4 persen, public funds 0,2 persen, shinkin banks/regional banks 8,9 persen dan lainnya 19,6 persen.

Sedangkan investor dari luar Jepang tercatat sebanyak 17,7 persen dari jumlah total investor. Joint Lead Arrangers dalam transaksi ini adalah Daiwa Securities Co Ltd, Mizuho Securities Co Ltd, Nomura Securities Co Ltd, dan SMBC Nikko Securities Inc.

Ada 6 seri Samurai Bonds yang diterbitkan. Berikut ini daftarnya.

1. Seri RIJPY0524 mempunyai tenor tiga tahun dengan tanggal jatuh tempo 27 Mei 2024 serta  nominal penerbitan 29 miliar yen dengan tingkat kupon 0,33 persen.

2. Seri RIJPY0526 mempunyai tenor lima tahun dengan tanggal jatuh tempo 27 Mei 2026 serta nominal penerbitan 46,8 miliar yen dengan tingkat kupon 0,57 persen.

3. Seri RIJPY0528 mempunyai tenor selama tujuh tahun dengan tanggal jatuh tempo 26 Mei 2028 serta  nominal penerbitan 1,2 miliar yen dengan tingkat kupon 0,7 persen.

4. Seri RIJPY0531 mempunyai tenor selama 10 tahun dengan tanggal jatuh tempo 27 Mei 2031 serta memiliki nominal penerbitan 18,2 miliar yen dengan kupon 0,89 persen.

5. Seri RIJPY0536 mempunyai tenor selama 15 tahun dengan tanggal jatuh tempo 27 Mei 2036 serta memiliki nominal penerbitan 2,5 miliar yen dengan tingkat 1,17 persen.

6. Seri RIJPY0541 mempunyai tenor selama 20 tahun dengan tanggal jatuh tempo 27 Mei 2041 serta memiliki nominal penerbitan 2,3 miliar yen dengan  kupon 1,44 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya