Survei: Pandemi Bikin Generasi Z RI Getol Pakai Layanan Digital

Generasi Z dan milenial.
Sumber :
  • BRINK – News

VIVA – Survei menunjukkan, layanan digital mencakup belanja online di e-Commerce, layanan pesan-antar makanan hingga layanan pengantaran sembako mulai menjadi kebiasaan bagi masyarakat Indonesia di masa Pandemi COVID-19 saat ini.

Survei BI Ungkap Keyakinan Konsumen Akan Ekonomi Indonesia Naik

Hasil survei Katadata Insight Center (KIC) mencatat terjadi peningkatan adopsi dan penggunaan layanan digital untuk memenuhi kebutuhan konsumsi selama pandemi. Terutama pada Generasi Z.

Survei KIC dilakukan secara online terhadap 1.146 responden antara 13 - 18 April 2021 dan melibatkan responden berusia 18-29 tahun dari Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, Semarang, Denpasar, dan Yogyakarta. Sebanyak 82 persen responden berusia 18-26 tahun atau dikenal dengan Generasi Z.

Penjaringan Cagub Sumatera Utara Partai Golkar Lewat Survei, Ijeck Masih yang Tertinggi

Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik (BPS), Generasi Z merupakan segmen terbesar di Indonesia yang mencakup 27,94 persen dari total penduduk. Generasi ini cerdas secara digital dengan daya beli yang signifikan.

Baca juga: Menteri ESDM Pastikan Premium Makin Langka Tahun Depan

Jembatani Kesenjangan Akses E-Commerce Daerah Non-Urban, Clubb Kyta Gandeng Mahasiswa

“Survei ini menyorot pola konsumsi layanan digital di kalangan generasi Z (Zoomers Indonesia). Kami fokus pada mereka karena mereka lahir dan besar di tengah era teknologi yang berkembang pesat, dengan lahirnya media sosial dan internet. Mereka  memiliki daya beli yang cukup tinggi,” kata Stevanny Limuria, Head of Research KIC dikutip dari keterangannya, Kamis, 3 Juni 2021.

Dalam survei tersebut, terlihat dari adanya pengguna baru layanan online, serta perilaku responden yang menyatakan akan terus menggunakan layanan digital, bahkan setelah pandemi. Survei juga menunjukkan bahwa selama tiga bulan terakhir 57 persen responden merupakan pengguna aktif situs e-Commerce.

Sebanyak 81 persen di antaranya berbelanja di platform e-Commerce setidaknya sebulan sekali. Pengguna e-Commerce menilai penggunaan layanan ini praktis (74 persen), memiliki pilihan produk banyak (62 persen), dan risiko tertular COVID-19 kecil (60 persen).

Kemudian, sebanyak 36 persen responden menyatakan menggunakan layanan pengiriman makanan selama pandemi. Sementara itu, 50 persen Gen Z dalam survei ini menunjukkan bahwa mereka telah menggunakan layanan pengiriman makanan online.

Di antara mereka yang pernah menggunakan layanan pesan-antar makanan sebelumnya, 71 persen mengatakan bahwa mereka telah aktif menggunakan layanan pesan-antar makanan dalam 3 bulan ini. Alasannya, lebih praktis, tidak sempat memasak, dan bosan dengan makanan rumahan.

"Menariknya, survei menemukan bahwa 44 persen pengguna pengantaran makanan Gen Z adalah pengguna baru yang baru mulai menggunakan layanan ini selama pandemi. Dan 90 persen dari mereka menyatakan bahwa mereka ingin untuk terus menggunakan layanan pengiriman makanan setelah pandemi," kata Stevanny.

Sementara itu, 23 persen responden menyatakan menggunakan layanan pengiriman bahan makanan. Kategori ini mengalami peningkatan sangat signifikan selama pandemi sebagai akibat dari banyaknya orang yang berdiam diri di rumah.

Adopsi penggunaan pengiriman bahan makanan di kalangan masyarakat Indonesia terbilang baru jika dibandingkan dengan penggunaan e-Commerce dan pengiriman makanan.

Namun, Stevanny mengatakan 60 persen dari Gen Z mengakui baru saja beralih ke layanan online selama pandemi. Lalu 88 persen mengatakan mereka akan terus menggunakan atau meningkatkan frekuensi penggunaan layanan ini di masa mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya