Para Petani di Kabupaten Bandung Akan Dijamin Hasil Panennya

Pengolahan pupuk untuk petani di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Anak perusahaan BUMN Pupuk Indonesia, PT Pupuk Kujang Cikampek dan PT Pupuk Indonesia Pangan, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung untuk menerapkan program Sistem Bertani dengan Agrosolution (Sibedas). Melalui program itu, Pupuk Kujang bertanggung jawab mendampingi dari hulu ke hilir secara menyeluruh kepada petani Kabupaten Bandung, termasuk soal kesediaan pupuk yang berkualitas.

Jokowi Lihat Langsung Panen Raya di Sigi: Bagus Hasilnya Capai 6 Ton per Hektare

Selain tentang ketersediaan pupuk, kerja sama itu meliputi pendampingan oleh agronom-agronom andal Pupuk Kujang kepada petani di Kabupaten Bandung. “Lewat MoU ini, kita akan mendampingi petani Kabupaten Bandung secara off farm dan on farm,” kata Direktur Utama Pupuk Kujang Maryadi dalam keterangan persnya, Kamis, 3 Juni 2021.

Direktur Utama PI Pangan Budiono menambahkan, pendampingan juga meliputi aspek pascapanen dan pemasaran. Pupuk Indonesia Pangan, katanya, akan menjadi offtaker atau penjamin pembelian hasil tani.  “Tujuannya, supaya petani dimudahkan saat memasarkan hasil panen,” kata Budiono.

5 Manfaat Cangkang Telur untuk Berkebun, Bisa Jadi Pupuk Organik

Bupati Kabupaten Bandung, Dadang Supriatna menambahkan, hak para petani agar mendapatkan pupuk bersubsidi dibenahi agar tepat sasaran. “Kita benahi Kartu Tani. Kita upayakan ada 43 ribu Kartu Tani supaya petani di Kabupaten Bandung masuk eRDKK dan mendapat kuota pupuk bersubsidi,” kata Dadang.

Untuk diketahui, Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (eRDKK) merupakan sistem pendataan bagi petani yang berhak mendapat kuota pupuk bersubsidi dengan syarat memegang Kartu Tani dan sudah terdaftar dalam eRDKK. 

Program Petani Milenial Kaltim Diluncurkan untuk Ketahanan Pangan IKN

Selain itu, kerja sama juga terjadi di bidang energi terbarukan. Rencananya, Pupuk Kujang akan ikut berkontribusi menanggulangi limbah kotoran ternak yang ditengarai ikut mencemari sungai, termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di wilayah Kabupaten Bandung.

Sejumlah peternak sapi di Bandung Selatan akan dibimbing untuk menanggulangi dan memanfaatkan limbah kotoran ternak menjadi bahan baku pupuk organik sehingga kotoran sapi memiliki nilai tambah ekonomis.

“Kotoran sapi dari peternak rencananya akan kita serap sebagai bahan baku pupuk organik sehingga tidak lagi mencemari sungai, namun bisa bernilai tambah,” kata Maryadi.

Sebagai bentuk dukungan, Pupuk Kujang melalui program Kujang Citarum Harum bakal memberikan bantuan berupa Alat Pencacah Pupuk Organik (APPO) kepada sejumlah peternak sapi di Bandung Selatan. Alat itu diharapkan memudahkan peternak mengolah kotoran hewan.

“Program ini jadi salah satu upaya perusahaan berkontribusi di bidang penyelamatan lingkungan. Mudah-mudahan program ini bisa menanggulangi limbah kotoran ternak di sungai dan membuat sungai lebih sehat, dan tidak ada energi yang terbuang percuma,” ujarnya.

Selain menyerap kotoran sapi dari peternak, Pupuk Kujang bakal memberikan bimbingan teknis kepada peternak untuk menanam jagung. Tujuannya agar peternak tidak kesulitan menyediakan pakan sapi mereka. “Dengan pendampingan itu, diharapkan peternak bisa memenuhi kebutuhan pangan sapi mereka, karena jagung silase dikenal baik sebagai pakan sapi.”

Pupuk Kujang sebagai produsen pupuk, katanya, memiliki posisi strategis, tidak hanya menyokong sektor pertanian, tapi bisa juga menghidupi industri pengolahan bahkan sektor peternakan. Mereka bertekad dapat memproduksi pupuk yang berkualitas sekaligus bersumbangsih dalam pelestarian lingkungan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya