Pahala Mansury Tegaskan Sektor Perumahan Jadi Salah Satu Fokus BUMN

Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury.
Sumber :

VIVA – Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan, adanya pandemi COVID-19, yang mengharuskan masyarakat menjaga jarak atau social distancing, menimbulkan kebutuhan masyarakat yang lebih besar lagi mengenai makna dari rumah. 

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

Hal ini tegasnya, menjadi tantangan bagi para pelaku usaha perumahan agar masyarakat Indonesia bisa memiliki hunian yang sehat dan juga bisa terhubung secara digital. Karena itu, program pelatihan kewirausahaan khususnya di bidang properti terus di dorong khususnya oleh perusahaan BUMN.

Dalam hal ini, bank pelat merah Bank Tabungan Negara (BTN) bekerja sama salah satunya dengan Perkumpulan Masyarakat Profesional Nahdliyin (Nusantara Utama Cita/NU Circle), menggelar program BTN Santri Developer. Program ini diyakini bisa mencetak para developer yang berasal dari kalangan santri.

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

"Nah untuk itu makanya sektor perumahan salah satu sektor yang kita harapkan bisa dikembangkan oleh BUMN, termasuk dalam hal ini oleh BTN yang memang salah satu fokus pengembangannya," ujar Pahala dikutip dari keterangannya Selasa, 8 Juni 2021.

Baca juga: Bertemu Sultan HB X, Presiden PKS Dapat Wejangan Khusus

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

Pahala pun menegaskan dukungannya akan program tersebut. Terlebih lagi, BTN Santri Developer mendorong kewirausahaan di masyarakat.

"Jadi tentunya penyediaan rumah merupakan salah satu kebutuhan mendasar, di sisi lain di Indonesia kita ketahui pengembangan dari wirausahawan merupakan salah satu kebutuhan yang perlu terus ditingkatkan,” ungkapnya.

Menurutnya, pelatihan kewirausahaan di Indonesia perlu didorong lebih intensif. Sebab, dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia masih merupakan negara yang tingkat kewirausahaannya masih relatif rendah yaitu sekitar 4 persen dibandingkan total jumlah penduduk. 

“Singapura jumlah wirausahanya sudah mendekati angka kisaran 10 persen, dibandingkan dengan negara-negara lain tentunya Indonesia membutuhkan peningkatan yang sangat signifikan. Karena semua sektor untuk bisa dikembangkan tentunya membutuhkan adanya para wirausaha-wirausahawan yang nantinya akan menjadi para pemegang atau motor dengan investasi di masing-masing negara,” katanya.

Peningkatan jumlah wirausaha, lanjut Pahala, juga sejalan dengan keinginan Presiden Joko Widodo. Yang, ingin Indonesia bisa memiliki total jumlah wirausahanya bisa mendekati angka sekitar 14 persen. Upaya ini tentu perlu dorongan banyak pihak, salah satunya BUMN.

“BUMN tentunya merupakan bagian dari masyarakat yang bukan hanya kita diharapkan hanya bisa menciptakan laba saja, tetapi BUMN juga memiliki peran-peran lain seperti memberikan nilai sosial bagi masyarakat Indonesia yang lebih lagi, karena kala tidak, nggak ada bedanya pengusaha swasta dengan BUMN,” jelasnya. 

Selain itu, sektor perumahan memiliki tingkat kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) termasuk yang paling tinggi dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Seperti misalnya genteng, kusen, atap dan lain-lain sebagainya, sebagian besar komponennya diproduksi di industri yang ada di Indonesia. 

"BUMN tentunya merupakan bagian dari masyarakat yang bukan hanya kita diharapkan hanya bisa menciptakan laba saja, tetapi BUMN juga memiliki peran-peran lain seperti memberikan nilai sosial bagi masyarakat Indonesia yang lebih lagi," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya