- ANTARA/REUTERS/Leonhard Foeger/am.
VIVA – Harga emas internasional dibuka tak bergerak atau stabil pada perdagangan Selasa pagi. Hal itu karena dolar yang melemah dan imbal hasil obligasi AS yang lebih rendah, usai investor menanti data inflasi akhir pekan ini.
Dilansir dari Economic Times, pada Selasa 8 Juni 2021, harga emas di pasar spot stabil di level US$1.899,94 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS naik tipis sebesar 0,2 persen ke level US$1.902,80 per ons.
Sedangkan, indeks dolar yang mengukur terhadap sejumlah mata uag dunia lainnya tercatat datar sebesar 90,003 atau jauh di bawah level tertingginya dalam tiga minggu terakhir di kisaran 90,627 pada pekan lalu.
Kemudian, untuk imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun tercatat di dekat level terendahnya dalam satu minggu terakhir. Kedua hal itu membuat peluang memegang emas menjadi tanpa bunga.
Sementara itu, fokus pelaku pasar pada minggu ini masih melihat laporan indeks harga konsumen AS yang diharapkan dapat menjelaskan lebih lanjut tentang keputusan kebijakan jangka pendek Federal Reserve.
Harga Emas Domestik
Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibanderol seharga Rp960 ribu per gram. Harga tersebut naik Rp1.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan seharga Rp871 ribu per gram. Harga itu naik Rp1.000 per gram dari perdagangan terakhir.
Adapun untuk harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,57 juta, 10 gram Rp9,09 juta, 25 gram Rp22,61 juta, dan 50 gram Rp45,14 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp90,21 juta, 250 gram Rp225,26 juta dan emas 500 gram Rp450,32 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp530 ribu dan 1.000 gram senilai Rp900,6 juta.
Adapun Antam mencatat untuk semua ukuran pada hari ini tersedia di butik logam mulia.
