Produk Olahan Tembakau Dinilai Bisa Atasi Masalah Rokok di Indonesia

Ilustrasi vape.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Produk Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL), seperti vape, tembakau yang dipanaskan, snus dan kantong nikotin, masih menjadi asing di masyarakat hingga saat ini. Padahal, produk itudinilai bisa membantu menanggulangi permasalahan merokok di Indonesia.

Peremajaan Sawit Jauh dari Target, Airlangga: Hanya 50 Ribu Hektare per Tahun

Ketua Umum Aliansi Pengusaha Penghantar Nikotin Elektronik Indonesia (APPNINDO), Roy Lefrans dalam keterangannya di Jakarta, mengatakan, produk hasil dari pengembangan inovasi serta teknologi ini diklaim memiliki profil risiko yang lebih rendah hingga 95 persen dibandingkan dengan rokok.

Menurutnya, ada dua faktor yang dapat menjadi alasan produk HPTL bisa berkontribusi dalam menciptakan perbaikan kesehatan publik. Pertama, karena sudah ada kajian ilmiahnya. 

Artis hingga Komedian Inggris Minta Pemerintahnya Setop Ekspor Senjata ke Israel

"Banyak kajian ilmiah yang dilakukan baik di dalam maupun luar negeri mengenai produk HPTL. Seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan,” katanya, Selasa, 8 Juni 2021.

Baca juga: Kaurtal I, Pendapatan Perusahaan Asuransi Anggota AAJI Naik 13.591%

Korban Tewas Akibat Penembakan di Gedung Konser Moskow Bertambah Jadi 140 Orang

Dia menginformsikan, salah satunya riset yang telah dilakukan adalah oleh badan eksekutif dari Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial di Inggris, Public Health England, yang berjudul 'Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Product 2018'. Riset itu yang menyatakan bahwa profil risiko produk HPTL 95 persen lebih rendah dari pada rokok.

Lebih lanjut menurutnya, faktor kedua adalah pengakuan dari pengguna mengenai kesehatannya sejak menggunakan produk HPTL. Tanpa disadari, produk ini sudah banyak yang menggunakannya, dan manfaatnya pun terbukti.

“Banyak yang mengaku memperoleh manfaat setelah pindah ke HPTL dan tidak merokok lagi. Pada HPTL tidak ada pembakaran sedangkan di rokok kan harus dibakar, itulah mengapa HPTL tidak mengandung TAR. Karena pembakaran itulah yang menghasilkan zat-zat berbahaya,” ujar Roy.

Selain itu di sejumlah negara tegasnya, telah mendukung penggunaan produk tersebut. Bahkan di Inggris, disebutkan 20 ribu perokok berhenti setiap tahunnya karena menggunakan produk itu

Karena telah terbukti secara kajian ilmiah memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok, Inggris, Jepang, dan Selandia Baru mendukung penggunaan produk HPTL. Penggunaan produk tersebut di Inggris telah mendorong 20.000 perokok berhenti merokok setiap tahunnya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya