Rupiah Kembali Melemah di Awal Pekan, Ini Faktor Pemicunya

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan kembali pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 14 Juni 2021. Rupiah kembali bergerak di kisaran Rp14.200 per dolar AS.

Hingga pukul 09.15 WIB, di pasar spot nilai tukar rupiah telah bergerak di posisi Rp14.212 per dolar AS. Nilai tersebut telah melemah 0,17 persen dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara itu, data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di level Rp14.206 per dolar AS. Angka ini menguat dari hari sebelumnya Rp14.240.

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, sentimen pelaku pasar keuangan pekan ini tertuju pada cepatnya kenaikan inflasi Mei di AS yang mencapai 5 persen secara tahunan.

"Indeks harga konsumen inti (CPI) tumbuh lebih tinggi dari perkiraan 3,8 persen tahun-ke-tahun," kata dia dikutip dari analisisnya hari ini.

Baca juga: COVID-19 Mengganas, Para Ketua Kadin Daerah Usul Munas Ditunda

Di sisi lain, sentimen pelaku pasar keuangan juga tertuju pada kesepakatan pimpinan negara anggota G7 yang dikabarkan mendukung proporsa Presiden AS Joe Biden untuk mengenakan pajak minimal 15 persen bagi perusahaan global.

Dengan mendukung proposal tersebut, negara-negara anggotanya bisa mencegah perusahaan multinasional mengalihkan keuntungan dan pendapatan pajaknya ke negara dengan pajak rendah dan bisa mengenakan pajak yang sama di manapun penjualan mereka.

Airlangga Tegaskan Tak Hanya Rupiah yang Melemah, Won hingga Bath Juga Ambruk

Dari dalam negeri, Ibrahim menjelaskan, sentimen dipengaruhi oleh semakin membaiknya sentimen konsumen dalam negeri. Ini dianggap akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi lebih cepat.

"Konsumen yang semakin pede, menjadi indikasi peningkatan konsumsi, yang semakin menguatkan ekspektasi Indonesia lepas dari resesi di kuartal ini," tuturnya.

Beli Sepatu Bola Rp10 Juta, Kena Pajak Rp31 Juta, Warganet: Perhitungan dari Mana?

Berdasarkan laporan Bank Indonesia Indeks Keyakinan Konsumen Mei 2021 sebesar 104,4. Angka ini naik dibanding bulan sebelumnya yang hanya sebesar 101,5. Di sisi lain, Indeks Penjualan Riil mencapai 220,4 naik 17,3 persen dari bulan sebelumnya.

"Senin, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang   Rp14.160-14.210," ujar Ibrahim. (dum)

Cara Blokir Kendaraan Online biar Terhindar Pajak Progresif
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo

Gubernur BI Proyeksikan Rupiah Baru Balik ke Rp 15.000-an pada Kuartal IV-2024

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, nilai tukar rupiah akan terus ada di level Rp 16.000 per dolar AS hingga kuartal III-2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024