Anindya Bakrie Tegaskan Kompetensi SDM Ujung Tombak Kemajuan Industri

MoU Kadin antarprovinsi bidang SDM.
Sumber :
  • Nur Faishal/ VIVA.

VIVA – Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengapresiasi kerja sama di bidang SDM yang dilakukan Kadin Jawa Timur dengan empat Kadin provinsi lainnya. Yakni Gorontalo, Kadin Papua Barat, Kadin Nusa Tenggara Barat dan Kadin Jawa Barat.

Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM

Menurutnya, hal itu merupakan langkah yang bagus agar eksistensi Kadin dirasakan secara nyata di daerah-daerah. Penandatanganan kerja sama atau MoU Kadin antarprovinsi itu dilakukan di Graha Kadin di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 14 Juni 2021.

Hadir dalam MoU Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto bersama Ketua Umum Kadin Gorontalo Muhalim DJ Litty, Ketua Umum Kadin Papua Barat Imanuel Yeni, Ketua Umum Kadin Nusa Tenggara Barat Faurani, dan Ketua Umum Kadin Jawa Barat Cucu Sutara.

Dukung Stabilitas Politik, Kadin Indonesia Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Kerja sama juga dilakukan oleh Kadin Institute bersama Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Universitas Ihsan Gorontalo, dan Institute Science dan Teknologi Indonesia Manukuari. Anindya Bakrie sendiri menyampaikan sambutan dan menyaksikan penandatanganan MoU secara virtual.

Baca juga: Antisipasi Industri Bikin Kredit Macet, Sri Mulyani: Akan Diintervensi

Indonesian Economy Has Strength to Face Middle East Crisis

Anindya mengatakan, kerja sama Kadin antarprovinsi itu menunjukkan bahwa selama ini Kadin tidak hanya berbicara, tapi juga berbuat secara nyata.

"Kedua, ada unsur peningkatan SDM. Kadin Jatim saya tahu tidak pernah sepi, selalu ada pelatihan. Karena bagaimana pun juga SDM adalah ujung tombak kemajuan industri,” ujarnya.

Ketiga, lanjut Anindya, kerja sama tersebut bisa menjadi ruang meningkatkan sertifikasi dan kompetensi sesuai bidang. Sehingga daya saing SDM Indonesia bisa lebih meningkat.

“Ini akan menjadi standar dalam penentuan usaha dan misal tender, pengembangan usaha secara umum sangat diuntungkan dengan adanya sertifikasi berbasis kompetensi ini," ungkapnya.

Langkah itu menurutnya, juga akan menimbulkan sinergitas kurikulum antara industri dan dunia pendidikan.

"Ini penting agar dunia pendidikan dan dunia industri bisa menyatu. Agar keduanya bisa menentukan arah kebijakan. Dan jika nanti saya terpilih, program ini akan menjadi salah satu program prioritas Kadin Indonesia," kata Anindya.

Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengungkapkan bahwa banyak keluhan yang datang dari industri. Khususnya, ketika menerima tenaga kerja dianggap kurang bisa langsung bekerja atau kurang kompetensi kerja.

"Persoalan ini kemudian menjadi tanggung jawab bersama dalam rangka ikut menyukseskan program Pemerintah RI dalam meningkatkan SDM yang menjadi prioritas kedua pemerintah Joko Widodo. Dan Kadin harus mampu menjembatani antara Sekolah Menengah Kejuruan dan Perguruan Tinggi dengan dunia usaha dan industri," katanya.

Kadin Jatim lanjutnya, memiliki komitmen tinggi dalam program peningkatan kualitas SDM dalam negeri. Dalam hal peningkatan kompetensi dosen dan mahasiswa misalnya, Kadin Jatim telah menjalin kerja sama dengan hampir seluruh Perguruan Tinggi  di Jawa Timur.

"Ini terkait dengan tuntutan regulasi di mana dosen harus mempunyai sertifikasi kompetensi teknis. Dan sesuai regulasi dosen dituntut untuk magang selama tiga bulan di industri. Kita juga ada pelatihan mahasiswa. Ada tempat pilihan, selain KKN juga ada pendamping UMKM. Kita latih mahasiswa menjadi pendamping UMKM," ujar Adik.

Selain itu, Kadin Jatim juga telah berupaya mencetak kurator produk UMKM dengan menggelar pelatihan kurasi produk UMKM, mulai dari pengemasan hingga managemen. "Kita standarkan kuratornya.  Kadin Jatim berharap, Kadin provinsi lain juga bisa memiliki tenaga kurasi bersertifikasi BNSP.

“Ini menjadi prioritas Kadin, kita jadikan satu untuk program yang saling support,” papar Adik.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Gorontalo Muhalim DJ Litty mengungkapkan, ada tiga program unggulan Kadin Gorontalo. Pertama, program pengembangan SDM. Kedua, program pengambangan UMKM. Ketiga, program pengembangan bidang pertanian yang disesuaikan dengan kondisi daerah Gorontalo yang menjadi salah satu kontributor besar pertanian Indonesia.

"Banyak program yang sudah disampaikan gubernur. Dan peningkatan SDM ini adalah salah satu yang didorong pemerintah Gorontalo. Orang-orang Gorontalo, sedang giat-giatnya melakukan kegiatan tersebut. Kami dari Kadin Provinsi Gorontalo, mengajak dua universitas juga yang akan bekerja sama," ujar Muhalim.

Sedangkan, Ketum Kadin Papua Barat, Imanuel Yeni mengungkapkan bahwa industri dan SDM di Papua Barat sangat terbatas. Sementara generasi muda di sana telah mendapatkan ilmu teori di sekolah namun untuk praktiknya sangat terbatas karena keterbatasan jumlah industri. Nah, kerja sama ini otomatis akan memberikan ruang untuk mahasiswa dan siswa SMK.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Kadin Institute Nurul Indah Susanti mengungkapkan, bentuk kerja sama dengan Kadin Institute dengan beberapa universitas adalah dengan melakukan pelatihan dan sertifikasi.

"Setelah itu diimplementasikan dalam bentuk pelatihan dan sertifikasi sesuai bidang kompetensi. Pelaksanaan bisa online atau offline, disesuaikan dengan protokol kesehatan. Kita melaksanakan sesuai dengan instruksi Kadin Jatim. Kami menfasilitasi pengembangan kurikulum dan modul berkelanjutan, modul kampus disinergikan dengan industri," terang Nurul.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya