Babak Baru BP Tapera Pastikan Masyarakat Miliki Rumah Impian

Foto udara pembangunan rumah bersubsidi.
Sumber :
  • Muhammd Solihin/VIVA.

VIVA – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat atau BP Tapera pada Mei 2021, memasuki babak baru dalam mewujudkan tugasnya memastikan seluruh masyarakat Indonesia memiliki hunian yang layak. 

TPP ASN Pemkot Semarang Akan Dipotong 15 Persen per Hari jika Bolos Usai Lebaran

Babak baru itu ditandai dengan akad perdana Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Tapera dilakukan pada 28 Mei lalu. Dengan, menggandeng bank pelat merah spesialis pembiayaan perumahan, PT Bank Tabungan Negara TBK (BTN), melalui fasilitas KPR Tapera BTN.

Pada momen tersebut, sebanyak 233 unit rumah di Perumahan Semesta Pesawaran Residence, Lampung, yang disediakan Perumnas, seolah jadi saksi bisu tonggak sejarah BP Tapera yang akan dikenang di masa depan. Para Aparatur Sipil Negara (ASN), yang perdana bisa mendapatkan fasilitas itu, juga sangat antusias kala itu.

Hari Pertama Masuk Usai Cuti Lebaran, Wali Kota Depok Sebut Kehadiran ASN Capai 90 Persen

Penantian selama 5 tahun lebih sejak 24 Maret 2016, kala Presiden Joko Widodo menandatangani Undang-undang (UU) No 4 tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat, seolah memasuki babak baru pada momen akad perdana tersebut. Upaya mewujudkan, seluruh masyarakat Indonesia memiliki rumah layak huni pun semakin dekat.

Akad perdana KPR Tapera BTN itu memang diperuntukan untuk ASN. Sebab, dalam PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat, fasilitas itu baru bisa diberikan kepada ASN. BP Tapera sendiri merupakan transformasi dari Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil disingkat Bapertarum-PNS.

Menteri Basuki: ASN Pindah ke IKN Usai Upacara 17 Agustus

Dengan perubahan itu, secara otomatis dana tabungan perumahan ASN, semuanya dilihkan ke BP Tapera. Karena itu, manfaat Tapera diberikan pertama untuk ASN.

Namun tak perlu khawatir, adanya BP Tapera akan mencakup seluruh golongan masyarakat di Indonesia secara bertahap ke depannya. Baik masyarakat kelas menegah dan atas yang akan dapat manfaat dari iuran, maupun Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang akhirnya bisa memiliki rumah layak huni.

Menatap ke masa depan, Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera Ariev Baginda Siregar mengungkapkan, dalam akad perdana itu, animo ASN yang mengajukan KPR Tapera BTN sangat besar. Ditargetkan, hingga akhir tahun ini sebanyak 51 ribu unit rumah untuk ASN dapat dibiayai oleh Tapera.

"Peminatnya membludak untuk proyek inisiasi ini. Baru seminggu sejak tanggal 20 Mei MOU (Memorandum of Understanding) sudah bisa dilakukan akad kredit perdana secara simbolis," kata Ariev pada acara Akad Perdana KPR Tapera BTN.

Pemilihan BTN sebagai bank pertama yang digandeng untuk menyalurkan KPR Tapera itu bukan lah tanpa pertimbangan yang panjang. BTN telah teruji sejak KPR pertama diluncurkan, telah menyalurkan pembiayaan untuk lebih dari 4,7 juta unit rumah di seluruh Indonesia. BTN juga berkontribusi besar dalam pencapaian target satu juta rumah yang diinisiasi Presiden Jokowi.

Komisioner BP Tapera Adi Setianto optimistis, sinergi pihaknya dengan BTN, dan Perum Perumnas dalam proyek inisiasi penyaluran pembiayaan tabungan perumahan rakyat, dapat memenuhi target pembiayaan perumahan bagi ASN yang telah ditetapkan tahun ini. 

“Pada proyek inisiasi ini, kami menargetkan akan ada 11.000 unit rumah yang dibiayai melalui KPR Tapera. Untuk tahap pertama, proyek inisiasi akan ditujukan bagi peserta awal BP Tapera yakni para ASN” tutur Adi saat penandatangan nota kesepahaman antara ketiga institusi itu di Jakarta, Kamis 20 Mei 2021.

Dengan sinergi ini, Direktur Consumer And Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar mengungkapkan, peserta Tapera akan menikmati KPR Tapera BTN dengan bunga yang terjangkau. Dengan, Tenor jangka waktu hingga 30 tahun.

Dia menjelaskan, ada tiga skema pembiayaan sesuai kelompok penghasilan yang bisa dipilih oleh ASN. Untuk kelompok Penghasilan I dengan penghasilan di bawah Rp4 juta, akan mendapatkan suku bunga KPR sebesar 5 persen fixed rate dengan tenor sampai dengan 30 tahun. 

Lalu kelompok Penghasilan II dengan penghasilan berkisar Rp4 juta-Rp6 juta, dikenakan bunga KPR 6 persen fixed rate dengan tenor sampai dengan 20 tahun. Kemudian, untuk kelompok penghasilan III dengan penghasilan Rp6 juta-Rp8 juta dapat mengakses KPR dengan bunga 7 persen fixed rate dengan tenor sampai dengan 20 tahun.

Photo :
  • Muhammd Solihin/VIVA.

Selain itu, untuk dapat mengakses KPR Tapera BTN, masyarakat diwajibkan untuk memenuhi ketentuan dan persyaratan untuk mendapatkan Pembiayaan Tapera. Seperti, peserta masuk ke dalam golongan MBR.

Kemudian, belum memiliki rumah dan menjadi peserta Tapera aktif dan lancar membayar simpanan peserta selama 12 bulan. Harga rumah yang dapat dimiliki peserta aktif Tapera beragam mulai dari Rp112 juta hingga Rp292 juta. 

Selain KPR rumah baru, menurut Hirwandi, manfaat yang diberikan BP Tapera bukan hanya untuk membeli rumah. Peserta juga bisa untuk membangun rumah sendiri bagi yang sudah memiliki tanah bersertifikat atau ingin merenovasi rumahnya.

Hirwandi menjabarkan, dalam tahap I dengan BT Tapera ini, pembiayaan yang akan dikeluarkan diperkirakan mencapai sekitar Rp1,7 triliun sampai Rp2 triliun. Sedangkan tahun ini target dari BP Tapera bisa menyalurkan manfaat pembiayaan rumah sekitar 51.000 unit, sehingga total pembiayaan yang bisa disalurkan BTN dalam KPR Tapera sekitar Rp7 triliun.

“Kami berharap 51.000 unit tersebut nantinya dapat melibatkan mitra pengembang baik dari Apersi, REI maupun Himpera,” tegasnya.

Selain hanya terkait pembiayaan, dalam kemitraan dengan institusi lain, BTN pun akan memastikan semua pihak akan puas dengan proses bisnis yang dilakukan. Artinya, tidak hanya penyaluran pembiayaannya yang mencapai target. Tapi masyarakat juga puas dengan kualitas rumah yang dipilihnya.

Kepala Divisi Subsidized Mortgage Lending Division Moch Yut Penta dalam diskusi daring yang digelar Forum Wartawan Perumahan Rakyat (Forwapera) , 15 Juni 2021, menjabarkan. BTN sudah memiliki kriteria yang ketat terkait kualitas rumah yang akan dibiayai melalui skema KPR.

"Filosofi kami memastikan kualitas bagunan itu sudah kami mulai sebelum konsumen memilih rumahnya," ujarnya.

Dia menjabarkan ada 4 proses yang dilakukan untuk memastikan penyaluran KPR tepat sasaran. Yaitu, seleksi proyek dan pengembang, verifikasi kelayakan dan kemampuan debitur, Penolaian dan pemeriksaan akhir obyek rumah, serta monitoring setelah akad kredit. 

"Apa yang kami lakukan itu agar memastikan penyaluran tepat sasaran, kami mempunyai tanggung jawab secara moral dan bisnis," tambahnya.

Berdasarkan proses bisnis yang dilakukan, dalam konteks kolaborasi dengan BP Tapera, BTN memastikan bahwa tidak hanya target penyaluran KPR Tapera yang terpenuhi. Tapi, harapan ASN dan masyarakat umum yang nantinya jadi peserta Tapera, dapat terwujud. Yaitu mendapatkan rumah impiannya juga dapat terwujud dengan fasilitas KPR Tapera BTN.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya