Konsumen Jadi Lebih Royal, UMKM Lebih Untung Sediakan Pembayaran QRIS

QRIS
Sumber :
  • BI.go.id

VIVA – Pembayaran dengan metode digital menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), dinilai dapat mendongkrak kinerja UMKM di masa depan. Sebab metode ini membuat konsumen lebih mudah dalam bertransaksi.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Karena itu, Ketua Umum Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) Ary Zulfikar mengimbau para UMKM mengembangkan metode pembayaran QRIS ini sesuai dengan arahan Bank Indonesia. Sebab, transformasi digital yang terjadi yang mengubah cara orang melakukan pembayaran harus direspons cepat.

"Keuntungannya  adalah pembayaran dilakukan sangat praktis dan efisien serta higienis,” jelas Ary dalam webinar bertajuk 'QRIS: Pembayaran Praktis dan Higienis', dikutip, Sabtu, 19 Juni 2021.

11 Rekomendasi Coffee Shop untuk Kerja di Jakarta Selatan

Dia mengatakan, Pandemi COVID-19 mendorong seluruh kegiatan bisnis untuk lebih higienis dan taat protokol kesehatan. Dengan menggunakan metode pembayaran QRIS hal itu bisa terwujud.

Baca juga: Ibu Kota Negara Baru Dikaji Pakai Dermaga Apung
 
“Di dalam era digital, kami mendorong kepada pelaku bisnis UMKM melakukan pembayaran digital melalui QRIS," tambahnya.

2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

Ary yang juga Direktur Eksekutif Hukum LPS ini mengatakan, kecenderungan pembayaran digital juga membuat para customer lebih royal untuk membeli produk saat ini. Potensi tersebut harus bisa dimanfaatkan oleh UMKM.  

“Sekarang  ini memang semakin meluas pembayaran digital, uang tunai sudah mulai berkurang penggunaanya,” tambahnya.

Koordinator Kelompok Pengembangan Inovasi Teknologi Sistem Pembayaran, Bank Indonesia Rikcy Satria menyampaikan, QRIS sendiri dikembangkan memang untuk membantu keuangan inklusif masyarakat. Kemudian juga menjangkau pelaku usaha UMKM sejalan dengan perkembangan teknologi.

“Setelah melakukan serangkaian uji coba pada tanggal 17 Agustus 2019, QRIS resmi diluncurkan sebagai alat pembayaran digital yang bisa digunakan oleh masyarakat  Indonesia.” Jelas Ricky.

Dengan adanya pandemi ini kata dia, menjadi blessing in disguise bagi QRIS. Karena sejalan dengan seruan dari WHO terkait dengan transaksi aman menggunakan contact less, mobile payment.

“Adanya pandemi ini menjadi pemicu bagi orang untuk melakukan transformasi termasuk dalam pembayaran digital yang aman dan menghindarkan diri dari kemungkinan kontak fisik. Mereka melakukan moving digital payment, padahal kita belum melakukan campaign secara massif,” tuturnya.

Sementara itu Vice President BRI Bidang Payment Retail Muhammad  Yusuf mengatakan,  saat ini BRI menjadi salah satu bank yang gencar mendorong layanan QRIS. Dengan jumlah kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, BRI membuka bagi para pelaku bisnis UMKM untuk menjadi merchant QRIS.

“Sangat mudah untuk mendaftar menjadi merchant QRIS, cukup membawa KTP  dan NPWP saja bagi perseorangan,” jelasnya.

Menurut Yusuf, Kehadiran QRIS sangat membantu transaksi, karena dulu sebelum ada QRIS biasanya di meja toko tersusun berbagai macam QR, ada QR Link aja, Ovo, Gopay dan sebagainya.

“Dengan adanya kebijakan Bank Indonesia mengggunakan standar pembayaran digital QRIS menjadi lebih sederhana, meja tidak sumpek lagi cukup dengan satu QRIS semua bisa terlayani,”tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya