Cara BI Dorong Pengembangan Halal Value Chain di Tanah Air

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Sumber :
  • BI

VIVA – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengaku bahwa pihaknya sangat mendukung pengembangan halal value chain di Tanah Air, supaya produk-produk halal dari Indonesia bisa tembus ke pasar global. 

Resmi Kantongi Sertifikat Halal Seumur Hidup, Manajemen Dunkin Ungkap Alasan Hilangnya Kata Donuts

Dia mengaku, BI sendiri bakal ikut mendorong ekosistem value chain di Tanah Air itu, khususnya dari sisi pelaku usaha. Supaya daya saing produk-produk mereka ke depannya juga bisa lebih kompetitif di pasar global.

"Integrasi antarunit usaha perlu dilakukan, guna mendukung pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan rakyat," kata Perry dalam telekonferensi, Senin 21 Juni 2021.

Insentif Pendamping Proses Produk Halal dan LP3H Cair Rp 81,4 Miliar Jelang Lebaran

Selain itu, Perry menilai bahwa para pelaku bisnis produk halal juga harus terus mengembangkan kualitas produknya, yang berfokus pada lima sektor yakni produk makanan, fashion, kosmetik, farmasi, dan energi terbarukan. 

"Kenapa food? Karena basis ekonominya adalah paling kecil, value added-nya besar, dan tingkat dukungan ke pertumbuhan ekonomi besar, baik pertanian yang primer dan industri yang berkaitan dengan process food itu menjadi penting," ujar Perry.

Sinergi Kemenag dan Kemenparekraf Percepat Sertifikasi Halal Produk Layanan Wisata

Dia menambahkan, hal lain yang tak kalah pentingnya adalah dorongan dari sisi pemasaran, yang menurutnya dapat dilakukan baik melalui kampanye gaya hidup halal, webinar, pameran, bahkan termasuk penggunaan platform digital.

Kemudian, lanjut Perry, hal lain yang juga mesti dikembangkan dan dibenahi lebih lanjut adalah terkait sertifikasi halal, yang menurutnya juga sangat penting. Antara lain yakni untuk mempersiapkan diri menghadapi perkembangan industri, pasar, dan ekosistem dari produk-produk halal di tataran global.

Dia juga menjelaskan, berbagai negara dunia kini tengah berlomba mengembangkan sertifikasi maupun produk halal, baik di bidang makanan dan minuman, fesyen, hingga kosmetik. 

"Kita di Indonesia sering menganggap halal itu biasa dan di Indonesia sebagian besar produk itu halal. Kalau untuk kebutuhan sendiri tidak apa apa. Tapi untuk ke depan, dalam konteks Indonesia is one of the player in the world, kita harus percepat sertifikasi halal," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya