Potensi Ekonomi Syariah Besar, RI Jangan Cuma Jadi Target Pasar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • Dokumentasi kementerian keuangan.

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengingatkan akan besarnya potensi ekonomi syariah di Tanah Air, yang masih belum diberdayakan hingga saat ini.

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Karenanya, Sri Mulyani pun menegaskan agar jangan sampai Indonesia hanya dijadikan sebagai target pasar semata oleh para pelaku ekonomi syariah di tataran global.

"Dengan besarnya potensi pasar keuangan syariah kita, seharusnya Indonesia bisa jadi penggerak perekonomian syariah dan tidak hanya jadi target market dari produk industri halal negara lain,” kata Sri Mulyani dalam telekonferensi, Selasa 29 Juni 2021.

Terinspirasi Langkah Indonesia, Amerika Serikat Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Baca juga: Keputusan Besar Anindya Bakrie soal Munas Kadin Banjir Pujian

Sri Mulyani menambahkan, ekonomi dan keuangan syariah memiliki peran yang semakin penting di dalam perekonomian nasional, khususnya di tengah kondisi pandemi COVID-19 seperti saat ini.

IHSG Hari Ini Diprediksi Kembali Menguat Ditopang Fundamental Ekonomi RI

Apalagi, dalam rangka memulihkan perekonomian nasional, Sri Mulyani pun meyakini bahwa ekonomi syariah dapat menjadi pilar utama penopang pemulihan ekonomi tersebut.

"Nilai-nilai dari ekonomi Syariah dapat mendorong ekonomi nasional yang adil dan merata di seluruh aspek, mencakup juga sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan ekonomi yang inklusif," ujar Sri Mulyani.

Selain itu, Sri Mulyani juga menekankan bahwa redistribusi ekonomi dalam perekonomian syariah, adalah salah satu bentuk jaring pengaman sosial yang sangat berguna bagi sebagian masyarakat khususnya para warga miskin.

Sebab, salah satu prinsip dari penerapan ekonomi syariah tersebut antara lain adalah untuk membantu masyarakat tidak mampu, agar selalu diberikan perhatian lebih supaya kesulitannya secara ekonomi dapat terbantu.

"Kita bisa membangun sumber-sumber literasi utama, yang bisa diadakan di dalam sektor keuangan syariah di Indonesia," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya