Akuisisi Pembangkit Listrik Blok Rokan, PLN Ungkap Sumber Dananya

Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara, Zulkifli Zaini.
Sumber :
  • VIVAnews/Reza Fajri

VIVA – PT PLN (Persero) resmi mengakuisisi pembangkit listrik Blok Rokan yang dikelola PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN). Kapasitasnya sebesar 300 mega watt (MW).

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

Kini seluruh saham MCTN yang sebelumnya 95 persen dikuasai oleh Chevron Standard Limited (CSL) menjadi sepenuhnya milik PLN. Saat dikonfirmasi, Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini pun menjelaskan sumber pendanaan untuk akuisisi tersebut.

"Dana internal dari PLN. Jadi Insya Allah kami siap untuk mendanai ini dari sumber dana internal PLN," kata Zulkifli dalam telekonferensi, Selasa, 6 Juli 2021.

Brigjen Sharif Tuding Israel Berbohong Pembangkit Listriknya Rusak Usai Serangan Iran

Baca juga: RI Impor 10 Ribu Oksigen Konsentrat dari Singapura

Setelah proses akuisisi dan pengambilalihan saham mayoritas tersebut, MCTN ditegaskan Zulkifli akhirnya resmi menjadi bagian dari PLN. Khususnya, dalam hal penyediaan pasokan listrik untuk keperluan operasional Blok Rokan tersebut.

Strategi PLN Indonesia Power Pastikan Pasokan Listrik saat Mudik Lebaran Aman

Dia juga menjelaskan soal adanya proses transisi dalam rentang waktu tiga tahun ke depan, di mana sinergi PLN dan MCTN dalam memasok listrik Blok Rokan sementara akan menggunakan peralatan pasokan listrik milik MCTN.

Di rentang waktu tiga tahun itu, lanjut Zulkifli, PLN akan menyiapkan koneksi listrik bagi Blok Rokan dengan sumber listrik dari PLN Regional Sumatera.

Nantinya, Zulkifli memastikan bahwa setelah tiga tahun masa transisi itu, kebutuhan listrik bagi Blok Rokan diharapkan sudah mampu dipenuhi oleh jaringan PLN Regional Sumatera tersebut.

"Jadi sampai tiga tahun ke depan kita hanya meneruskan pengoperasian daripada (pembangkit listrik) MCTN," kata Zulkifli.

"Baru di tahun keempat, urusan kelistrikan (Blok Rokan) tidak lagi menggunakan bantuan dari pasokan MCTN tersebut karena sudah dipenuhi oleh PLN Regional Sumatera," ujarnya.

Untuk diketahui, pembangkit listrik MCTN berkapasitas 300 MW telah dibangun sejak 20 tahun lalu. Nilai investasinya sekitar US$190 juta atau sekitar Rp2,7 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.500 per dollar AS). PLN dan CSL disebut-sebut telah melakukan komunikasi untuk mengakuisisi saham CSL di MCTN ini, sejak  November 2020 lalu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya