- ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
VIVA – Harga emas internasional dibuka turun pada perdagangan Rabu pagi, setelah mencapai puncaknya dalam tiga minggu terakhir. Hal itu didorong oleh naiknya dolar Amerika Serikat jelang rilis pertemuan Bank Sentral AS.
Dilansir dari Economic Times, pada Rabu 7 Juli 2021, harga emas di pasar spot turun sebesar 0,1 persen ke level US$1.795,39 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS naik tipis sebesar 0,1 persen ke level US$1.795,80 per ons.
Seperti diketahui, harga emas turun hari ini karena perhatian investor lebih tertuju pada risalah pertemuan bulan Juli bank Sentral AS. Kali ini, investor memperkirakan bank sentral AS akan hawkish pada kebijakannya.
Hal itu, tentunya membuat emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena hal ini meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu, imbal hasil surat berharga AS tenor 10-tahun tercatat turun ke level terendahnya lebih dari empat bulan terakhir. Hal itu akibat data ekonomi AS yang mungkin tidak sepanas perkiraan.
Emas domestik
Sedangkan, Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibanderol seharga Rp940 ribu per gram. Harga tersebut naik Rp1.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan seharga Rp835 ribu per gram. Harga itu juga naik Rp1.000 dari perdagangan kemarin.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,47 juta, 10 gram Rp8,89 juta, 25 gram Rp22,11 juta, dan 50 gram Rp44,14 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp88,21 juta, 250 gram Rp220,26 juta dan emas 500 gram Rp440,32 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp520 ribu dan 1.000 gram senilai Rp880,6 juta.
Sementara itu, Antam mencatat untuk ukuran emas 250 gram, 500 gram dan 1.000 gram pada hari ini tidak tersedia di butik logam mulia.
