Mendag: Ekonomi Digital Jadi Daya Ungkit saat Terjadi Krisis

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi
Sumber :
  • Antara/HO-Kemendag

VIVA – Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memastikan, ekonomi digital akan tumbuh pesat pada masa mendatang akibat krisis COVID-19. Peningkatannya akan melampaui pertumbuhan ekonomi.

Mendag Sebut Revisi Kebijakan Impor Rampung Pekan Ini, Simak Ketentuannya

Lutfi mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada 2030 akan menjadi sebesar Rp4.531 triliun. Angka tersebut naik hingga 8 kali lipat dari yang tercatat pada 2020 sebesar Rp632 triliun.

Adapun untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, menurutnya akan menjadi sebesar Rp24.000 triliun pada 2030. Hanya naik sebesar 1,5 kali lipat dibandingkan dengan PDB pada 2020 yang sebesar Rp15.400 triliun.

Rasio Utang Pemerintah 2025 Ditargetkan Naik Jadi 40 Persen, Kemenkeu Buka Suara

"Jadi ini merupakan pertumbuhan yang sangat luar biasa dan kalau kita melihat ke depan ini bagian dari daya ungkit kita ketika terjadi krisis COVID-19 ini," ucap Lutfi dalam diskusi virtual, Rabu, 7 Juli 2021.

Baca juga: Turun Peringkat, Indonesia Jadi Negara Berpendapatan Menengah Bawah

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dari besaran porsi kue pertumbuhan ekonomi digital ini, Lutfi menyatakan, akan didominasi oleh pertumbuhan perusahaan e-commerce. Pada 2030, dikatakannya nilai ekonomi dari e-commerce mencapai Rp1.908 triliun.

"Karena tiba-tiba kita bangun dari tidur kita bahwa ternyata ekonomi digital, e-commerce akan menjadi bagian yang sangat penting. E-commerce akan menguasai 34 persen dari ekonomi digital," tegasnya.

Setelah e-commerce, Lutfi menegaskan kue ekonomi digital tersebut akan didominasi oleh business-to-business (B to B) services, seperti supply chain, logistic dan call center senilai Rp763 triliun.

Kemudian, didominasi oleh corporate services seperti human resources, procurement, facility management senilai Rp529 triliiun dan juga public services seperti e-filing serta data platforms senilai Rp175 triliun.

"Ini akan membuka mata rantai tersendiri. Saya ingin juga bapak ibu melihat health tech di 2030 akan berjumlah Rp471 triliun, ini akan senada dengan education kita yang Rp160 triliun," ujar dia.

Dari sisi pertumbuhan, Lutfi menekankan, e-commerce akan mampu tumbuh dari Rp302 triliun pada 2019, menjadi Rp1.178 triliun pada 2025 dan pada 2030 menjadi Rp1.900 triliun.

"Dan ini e-commerce akan mendominasi digital ekonomi kita. Dan, kalau kita lihat dari lokapasar ini 54 persen masih dikuasai lokal jadi di sini pemegang keputusan akhirnya masih orang Indonesia," papar Lutfi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya