Kemenkeu Buka-bukaan Soal Kondisi Utang Pemerintah saat Ini

Gedung Kementerian Keuangan.
Sumber :
  • Arrijal Rachman/VIVAnews.com

VIVA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa utang Pemerintah Indonesia saat ini masih aman meskipun data terakhir sempat mencapai angka Rp6.400 triliun. Kebijakan terkait utang itu disebut telah mempertimbangkan kebijakan fiskal yang disiplin.

Panglima TNI Geram Danramil Ditembak OPM, Iran Punya Hak Balas Dendam ke Israel

"Utang kita aman, yang membuat utang kita aman adalah disiplin fiskal," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu dalam diskusi secara daring, Jumat 9 Juli 2021.

Baca juga: Update COVID-19 Nasional 9 Juli 2021: Positif 38.124, Sembuh 28.975

Banyak Utang Tapi Bagi-bagi THR saat Lebaran? Ini Kata Buya Yahya

Sampai tahun 2018, lanjut dia, defisit fiskal atau defisit APBN tidak pernah sampai di atas 3 persen terhadap PDB. Ini yang membuat kebijakan fiskal Indonesia disebut lebih baik dibanding negara berkembang lainnya seperti India dan Filipina.

"Itu sampai 2018 tidak pernah di atas 3 persen (defisit fiskal). Bahkan sering di bawah 2 persen," kata dia. 

Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa RI Maret Turun Jadi US$140,4 Miliar

Menurut Febrio, Indonesia adalah negara dengan rasio utang yang rendah karena disiplin fiskal yang telah dilakukan sebelumnya. 

"Makanya kita tahun 2020 punya ruang yang cukup besar untuk menaikkan utang," kata dia.

Meski begitu, dia melanjutkan, Kemenkeu tetap tidak mau lengah. Meski defisit 2020 dan 2021 cukup tinggi, namun pada tahun selanjutnya, akan diupayakan turun.

Ditargetkan pada tahun 2023, defisit APBN akan turun balik ke posisi di bawah 3 persen. Tepatnya ke posisi 2,71 persen sampai 2,97 persen

"Kita melakukan adjustment secara smooth. Di 2022 ekonomi akan lebih dari 2021. 2023 akan lebih kuat lagi. Range kita cukup aman, tapi tetap kita antisipasi," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya