Menkeu: Program PC-PEN Mampu Tahan Lonjakan Kemiskinan Saat Pandemi

Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • instagram @smindrawati

VIVA – Adanya Pandemi COVID-19, tak hanya mengganggu kinerja fundamental ekonomi Indonesia tetapi juga mempengaruhi Kesejahteraan Rakyat. Indikator tersebut selama ini telah berhasil dicapai oleh pemerintah dengan perbaikan, namun kembali menghadapi tantangan besar akibat guncangan ekonomi.

Riset: Kebiasaan Belanja Orang Indonesia, Bandingin Harga di Situs Online dan Toko Offline

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan melalui Program Penanganan Pandemi COVID dan Pemulihan Ekonomi Nasional atau PC PEN, Pemerintah memberikan perhatian sangat besar untuk perlindungan sosial bagi kelompok masyarakat yang paling rentan. 

PC PEN juga, kata Ani panggilan akrab Sri Mulyani memberikan dukungan insentif fiskal untuk membantu usaha menengah, kecil dan koperasi agar mampu bertahan dan bangkit di masa pandemi.

8 Negara dengan Tingkat Kemiskinan Terendah di Dunia

"Program perlindungan sosial PC PEN tahun 2020 telah mampu menahan lonjakan kenaikan kemiskinan dan pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka dapat ditahan pada level 7,07 persen meskipun memang meningkat dibandingkan tahun 2019 sebesar 5,23 persen. Begitu juga tingkat kemiskinan yang dapat kita jaga tidak melonjak sangat tinggi menjadi 10, 19 persen meningkat dari 9,22 persen tahun 2019," kata Ani dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR, Kamis 15 Juli 2021

Ani menambahkan, Pandemi juga turut memengaruhi meningkatnya rasio ketimpangan di Indonesia. Namun meski begitu, indeks pembangunan manusia, atau IPM masih tetap dapat ditingkatkan oleh Pemerintah.

2 Keuntungan Bisa Didapat Konsumen dari Konsep Ini

"Di sisi lain pandemi juga mengakibatkan rasio ketimpangan atau gini ratio mengalami kenaikan sedikit menjadi 0,385 dibandingkan tahun 2019 sebesar 0,380. Meskipun demikian indeks pembangunan manusia atau IPM pada tahun 2020 masih tetap dapat kita tingkatkan menjadi 71, 94 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 71, 92," ujarnya

Ani mengatakan, kondisi ini adalah suatu hasil dari berbagai pelaksanaan PC PEN tahun 2020. Dia juga mengatakan, PC PEN begitu responsif menghadapi guncangan pandemi COVID-19.

"Hasil survei dari berbagai lembaga baik di internal pemerintah seperti PNP2K (Percepatan Penanggulangan Kemiskinan), maupun dari eksternal seperti Prospera, LPEM UI, Lembaga Demografi dan bahkan Bank Dunia menunjukkan bahwa program perlindungan yang diberikan oleh pemerintah dalam PC PEN berhasil melindungi kelompok terutama yang paling rentan. Sehingga secara efektif menahan keburukan serta menjaga daya tahan dan survival di tengah tekanan yang luar biasa," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya