Kementerian Kominfo Fasilitasi 26.000 UMKM Tambah Pendapatan

Ilustrasi UMKM.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk memaksimalkan pemanfaatan aplikasi digital agar mampu mendongkrak pendapatan dan meningkatkan kelas bisnisnya.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023

Untuk itu, Direktorat Ekonomi Digital, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo, memfasilitasi peningkatan pendapatan bagi 26.000 UMKM yang tersebar di 10 Destinasi Wisata Prioritas Indonesia.

Fasilitasi itu dilakukan dengan dukungan pendampingan oleh fasilitator, training center, bantuan paket data, aplikasi aggregator marketplace, aplikasi kasir Point of Sales (PoS), dan aplikasi pembelajaran online selama enam bulan.

Bumi Resources Raih Laba Bersih US$67,63 Juta di Kuartal I-2024

Plt. Direktur Ekonomi Digital, Kemkominfo I Nyoman Adhiarna, mengatakan target dari kegiatan pendampingan ini adalah tercapainya active-selling dari 26.000 UMKM kategori produsen sektor pengolahan.

Baca juga: PNM Salurkan Pembiayaan Rp22,8 Triliun untuk UMKM pada Semester I

Sang Anak Minta Transfer Uang ke Jemaat, Sumber Penghasil Pendeta Gilbert Jadi Sorotan

Dari active selling, UMKM didorong untuk meningkatkan aktivitas toko online mereka yang ada di marketplace. Ini menjadi kelanjutan bagi 20.000 UMKM di pasar-pasar tradisional di sepuluh kota yang telah memilili toko online.

"Dari lapak biasa kita dorong untuk memiliki toko online (on-boarding). Lalu kita fasilitasi agar meningkatkan aktivitas bisnis mereka di berbagai platform digital (active-selling)," kata dia melalui keterangan tertulis, Jumat, 23 Juli 2021.

Dari Juni hingga Desember 2021, 26.000 UMKM tersebut didampingi dalam proses active-selling, mendapatkan materi-materi pelatihan dengan topik Pemanfaatan Media Sosial, E-Commerce, Teknologi Keuangan, Aplikasi PoS dan Teknologi 4.0.

Selain itu 26.000 UMKM juga akan mendapatkan fasilitas aplikasi aggregator marketplace, untuk memudahkan proses monitoring terhadap aktivitas toko-toko online di beberapa marketplace. UMKM juga dipandu untuk menerapkan aplikasi PoS agar proses transaksi mereka terbukukan dengan baik.

"Dua aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan secara gratis selama kegiatan berlangsung. Untuk mengakses platform digital tersebut UMKM dibekali dengan fasilitas paket data," tuturnya.

Para fasilitator yang diterjunkan siap mendampingi para UMKM baik secara online maupun offline. Pendampingan secara offline dapat dilaksanakan di Training Center yang disediakan di setiap daerah lengkap dengan fasilitas wifi dan laptop.

Namun, jika ada kendala untuk hadir ke Training Center, maka fasilitator akan datang ke lokasi usaha atau domisili dari para pelaku UMKM. Akses internet khusus di berbagai titik daerah juga disediakan bagi UMKM yang lokasi usahanya jauh dari Training Center.

"Pemanfaatan teknologi dan aplikasi digital harus terus digaungkan agar para UMKM di berbagai industri, level, dan daerah, dapat merasakan manfaat teknologi digital untuk menunjang bisnis mereka," tuturnya.

Terdapat tiga agenda besar bagi UMKM di Tanah Air dari Direktorat Ekonomi Digital, yaitu on-boarding, active-selling, dan scale-up. Tiga agenda tersebut bertujuan agar para UMKM berkembang lebih besar dan menjadi yang terdepan dalam ekonomi kerakyatan.

“Dan ke depan kami akan dampingi mereka untuk melebarkan sayap dan mengembangkan bisnis dengan program scale-up”, tegas I Nyoman Adhiarna.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya