Bank Mandiri Sudah Salurkan KUR Rp19,68 Triliun hingga Akhir Juni

Bank Mandiri Pusat
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Bank Mandiri menyatakan, akan memfokuskan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada sektor produksi pada sisa tahun ini. Tujuannya, untuk terus membantu memulihkan ekonomi nasional dari dampak pandemi COVID-19. 

HUT Ke-61, Taspen Tegaskan Komitmen Genjot Kesejahteraan Masyarakat

Realisasi KUR Bank Mandiri sampai dengan akhir Juni 2021 telah mencapai Rp19,68 triliun yang disalurkan kepada 200.339 debitur. Mayoritas dari KUR Bank Mandiri tersebut telah disalurkan antara lain ke KUR kecil sebesar Rp 16,01 triliun serta KUR Mikro senilai Rp3,63 triliun. 

Dari nilai penyaluran itu, sebanyak 58,03 persen atau setara dengan Rp11,42 triliun telah disalurkan ke sektor produksi yang meliputi sub-sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, jasa produksi dan turunannya. 

BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan: Benar, Kami Belum Memiliki Kecukupan Dana

SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri, Josephus Koernianto Triprakoso menilai, di sisa akhir tahun ini Bank Mandiri akan lebih banyak memfokuskan penyaluran KUR pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

"Menurut pemantauan kami, sektor-sektor tersebut masih memiliki potensi penyaluran KUR yang relatif besar karena menunjang ketahanan pangan dalam negeri. Selain itu, prospek sektor-sektor tersebut masih baik dikarenakan tidak terdampak pandemi COVID-19 secara signifikan," ujar Josephus, Jumat, 23 Juli 2021.

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

Baca juga: KAI Angkut LNG Milik PGN Pakai Kereta Api

Selain itu, Josephus menambahkan, KUR ke sektor produksi akan terus ditingkatkan mengingat sektor ini menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi salah satu roda penggerak perekonomian nasional.

Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi pada sektor UMKM, dia melanjutkan, Bank Mandiri juga melakukan program restrukturisasi bagi debitur KUR yang terdampak pandemi COVID-19 berupa penundaan pembayaran pokok dan bunga.

"Kami berharap upaya ini dapat menjadi katalis untuk membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional khususnya pada sektor UMKM," ungkap Josephus. 

Meski masih dalam situasi pandemi COVID-19, Josephus menegaskan, penyaluran KUR tetap termitigasi dengan baik. Hal ini tercermin dari kualitas portofolio KUR Bank Mandiri yang terjaga dengan total non performing loan (NPL) di posisi 0,45 persen per 30 Juni 2021.

Untuk mempercepat penyaluran Kredit Mikro termasuk KUR, Bank Mandiri juga memanfaatkan aplikasi Mandiri Pintar. Selain itu, juga diperluas skema-skema produk pembiayaan di sektor produksi untuk komoditas tertentu terutama di sektor pertanian yang menyesuaikan dengan kebutuhan masa tanam di mana pokok dan bunga dapat dibayarkan pada saat panen. 

Melalui strategi tersebut, Bank Mandiri optimis ruang penyaluran KUR di semester II 2021 masih terbuka. Kuota KUR bank pun telah disetujui oleh pemerintah untuk ditambah pada 2021 dari yang sebelumnya sebesar Rp31 triliun menjadi Rp35 triliun. (dum)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya