Realisasi Investasi Kuartal II-2021 Capai Rp223 Triliun

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengumumkan, realisasi investasi hingga kuartal II-2021 mencapai Rp223 triliun.

Di Depan DPR, Menteri Bahlil Ungkap Realisasi Investasi 2023 Lampaui Target

Angka investasi tersebut katanya naik 1,5 persen dari kuartal-I 2021 yang sebesar Rp219 triliun. Sementara itu, dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya realisasi investasi itu naik 16,2 persen.

"Ini kami mampu mempertanggungjawabkan, diperdebatkan, sampai di manapun karena ini berdasarkan laporan kinerja perusahaan," kata dia saat konferensi pers, Selasa, 27 Juli 2021. 

Gus Miftah Curiga Jokowi Pilih Bahlil Lahadalia Jadi Menteri Karena Lucu, Bukan Prestasi

Baca juga: Menkeu: Dana Penanganan COVID-19 Dunia Sudah Tembus US$11 Triliun

Dari total realisasi investasi tersebut, Bahlil menegaskan, penyerapan tenaga kerja yang mampu tercipta mencapai 311.922 orang. Jumlah ini menurutnya naik hingga 18,5 persen dibanding kuartal II-2020.

Menteri Bahlil Sebut Ada Pihak Ingin Jegal Hilirisasi di Indonesia

"Mereka langsung menyampaikan langsung kepada kami, proyeknya di mana, apa jenis proyek investasinya, lokasinya di mana, perusahaannya apa, semua datanya dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya.

Bahlil melanjutkan, dari total investasi tersebut, 52,4 persennya berupa penanaman modal asing (PMA) senilai Rp116 triliun. Angka ini naik pesat hingga 19,6 persen dibanding kuartal II-2020 dan naik 4,5 persen dibanding kuartal sebelumnya.

"Bahwa kenaikan FDI (Foreign Direct Investment) kita dari 50,3 persen di kuartal I ini mengindikasikan bahwa dunia sudah mulai merasakan terhadap bagaimana adanya pola perubahan regulasi dan manfaatnya," ungkap Bahlil.

Sementara itu, untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) dikatakannya memiliki porsi 47,6 persen atau setara Rp106,2 triliun. Angka tersebut naik sebesar 12,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu meski turun 1,6 persen dibanding kuartal I 2021.

"Karena investor baik dalam dan luar negeri sudah terbiasa dengan keadaan COVID-19 ini, biasanya pengusaha kalau terhadap kondisi baru bingung dia mencari solusi bagaimana menyelesaikan tapi begitu berjalan waktu ini ada penyesuaian," tuturnya.

Selain itu, Bahlil mengungkapkan, mayoritas investasi yang masuk ke Indonesia 51 persennya masuk ke daerah luar Jawa dengan nilai Rp113,8 triliun. Angka investasi ini naik hingga 24,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, yang masuk ke daerah Jawa dikatakannya mencapai Rp109,2 triliun atau sebesar 49 persen. Realisasi investasi yang masuk ke daerah Jawa ini naik hingga 8,6 persen dibanding kuartal II-2020.

Mayoritas investasi pada periode tersebut masuk ke sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran senilai Rp31,1 triliun dan industri logam dasar, barang logam, bukan mesin serta peralatannya sebesar Rp29,8 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya