- vivanews/Andry Daud
VIVA – Harga emas internasional berfluktuasi di area level tertinggi dalam dua minggu terakhir pada pembukaan perdangangan hari ini. Hal itu dipicu ekspektasi investor bahwa bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, tidak akan menaikkan suku bunga acuannya dalam waktu dekat.
Dilansir dari CNBC, Jumat, 30 Juli 2021, harga emas di pasar spot internasional dibanderol US$1827,7 per ons. Setelah sebelumnya mencapai level tertingginya sejak 15 Juli senilai US$1.832,4 per ons kemarin.
Baca juga: BI Regulator Terbaik Se Asia Pasifik yang Sukses Jaga Sistem Keuangan
Selama pekan ini, harga emas internasional telah naik 1,5 persen. Sementara itu emas berjangka AS turun 0,2 persen menjadi US$1.827,7 per ons.
Emas domestik
Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibanderol seharga Rp953 ribu per gram. Harga tersebut naik Rp8.000 dibandingkan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan seharga Rp850 ribu per gram. Harga itu juga naik Rp8.000 per gram dibanding perdagangan terakhir.
Adapun harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,54 juta, 10 gram Rp9,02 juta, 25 gram Rp22,43 juta, dan 50 gram Rp44,79 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp89,52 juta, 250 gram Rp223,51 juta dan emas 500 gram Rp446,82 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp528,5 ribu dan 1.000 gram senilai Rp897,6 juta. Harga-harga tersebut dijelaskan belum termasuk pajak.
Antam mencatat untuk semua ukuran emas batangan pada hari ini tersedia di butik logam mulia.
