Semester I-2021, Laba Bersih BSI Naik 34,29 Persen

Logo Bank Syariah Indonesia (BSI)
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk mengumumkan, sepanjang Semester I-2021 berhasil membukukan laba bersih Rp1,48 triliun. Nilai tersebut naik 34,29 persen dari laba bersih semester I tahun lalu, sebesar Rp1,1 triliun. 

BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 1,36 Triliun

Dengan pertumbuhan laba tersebut, BSI dapat meningkatkan rasio profitabilitas. Hal itu ditandai dengan meningkatnya Return on Equity (RoE) dari 11,69 persen per akhir Juni 2020 menjadi 13,84 persen per akhir Juni 2021. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, kenaikan laba pada semester I tahun ini dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas. sehingga biaya dana dapat ditekan. 

Bank Muamalat Cetak Laba Rp 14,1 Miliar pada 2023, Aset Tumbuh 9 Persen

Penghimpunan DPK BSI sampai Semester I-2021 mencapai Rp216,36 triliun, naik 16,03 persen dari semester I-2020 Rp186,49 triliun. Biaya dana atau cost of fund turun dari 2,78 persen menjadi 2,14 persen pada paruh pertama tahun ini. 

"Pada tahun ini BSI fokus untuk menjaga kualitas pembiayaan dan me-manage coverage ratio dengan tetap mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan akselerasi kapasitas digital dan operasional,” katanya saat konferensi pers, Jumat, 30 Juli 2021.

MIND ID Pastikan Beri Kemanfaatan Bagi Daerah Wilayah Kerja, Begini Caranya

Di sisi lain, pada semester I 2021 bank syariah Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) itu telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp161,5 triliun. Jumlah ini naik 11,73 persen dari periode yang sama pada 2020 sebesar Rp144,5 triliun.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Usaha Mikro Harus Tahan Banting di Tengah Pandemi

Porsi terbesar disumbangkan segmen konsumer yang mencapai Rp75 triliun atau setara 46,5 persen dari total pembiayaan. Adapun segmen korporasi Rp36,7 triliun atau 22,8 persen, segmen UMKM Rp36,8 triliun setara 22,9 persen dan segmen komersial Rp10 triliun atau 6,2 persen.

Pada paruh pertama tahun ini, BSI pun tetap mampu menjaga kualitas pembiayaan yang positif. Terbukti dengan tren penurunan non performing financing (NPF) gross dari 3,23 persen pada semester I 2020 menjadi 3,11 persen pada enam bulan pertama tahun ini. 

"Untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian, BSI juga telah mencadangkan cash coverage sebesar 144,07 persen sampai semester I 2021," tegas Hery.

Dengan kinerja tersebut BSI berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp247,3 triliun hingga Juni 2021. Torehan itu naik sekitar 15,16 persen secara yoy. Pada periode yang sama tahun lalu total aset BSI mencapai Rp214,7 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya