Data Ekonomi AS Membaik, Rupiah Mulai Tertekan

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali tertekan pada perdagangan Senin, 9 Agustus 2021. Dolar AS menguat dipicu karena perbaikan data-data ekonomi di negara tersebut sehingga mempengaruhi pergerakan rupiah.

Nilai Tukar Rupiah Melemah Bikin Harga Motor Yamaha Ikut Naik?

Di pasar spot, hingga pukul 9.40 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.385 per dolar AS. Nilai ini melemah hingga 0,23 persen dari level penutupan perdagangan akhir pekan lalu yang berada di posisi Rp14.352 per dolar AS.

Sementara itu, data terakhir Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia menetapkan nilai tengah rupiah awal pekan ini di level Rp14.369 per dolar AS. Angka ini menguat dari hari sebelumnya di level Rp14.342 per dolar AS.

Cadangan Devisa RI Maret Turun Jadi US$136,2 Miliar Buat Bayar Utang dan Stabilisasi Rupiah

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelemahan yang mempengaruhi pelemahan rupiah hari ini dipicu sentimen positif pelaku pasar keuangan terhadap data-data perekonomian AS yang di luar ekspektasi.

Dia mengatakan, perubahan pekerjaan non-pertanian ADP berada di 330.000 pada Juli, indeks manajer pembelian jasa 59,9, pekerjaan non-manufaktur Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8 dan PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1.  

Rupiah Melemah Tertekan Fed Tunda Pangkas Suku Bunga hingga Konflik Timteng Memanas

"Investor menyambut baik penurunan klaim pengangguran awal AS, dengan 385.000 klaim diajukan selama seminggu terakhir," papar Ibrahim dikutip dari analisisnya hari ini.

Dengan publikasi data ekonomi dan ketenagakerjaan AS yang lebih baik dari ekspektasi pada Jumat lalu menyebabkan nilai tukar dolar AS cenderung menguat dan imbal hasil US Treasury meningkat, sehingga berdampak terhadap pergerakan rupiah.

Dari dalam negeri, sentimen pelaku pasar keuangan dikatakan masih dipengaruhi kecemasan terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 yang dipastikan tidak akan lebih baik dari kuartal II-2021. Sebab, varian delta COVID-19 menyebabkan pembatasan aktivitas terus dilakukan.

"Kondisi inilah yang membuat ragu kalau pertumbuhan ekonomi di Kuartal III 2021 bisa di 4 persen dan bahkan bisa turun di 1-2 persen," paparnya.

Dengan berbagai faktor yang memengaruhi sentimen tersebut, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah masih akan terus berfluktuatif terhadap dolar AS sepanjang hari ini dan ditutup melemah di rentang Rp14.340-Rp14.380.   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya