Kemenparekraf Garap Potensi Ekonomi Kreatif di Danau Toba

Kemenpar gali potensi ekonomi kreatif di Danau Toba.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution (Medan)

VIVA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba (BPODT) sedang menggali potensi ekonomi kreatif masyarakat sekitar Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut). 

Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bakal Jadi Fokus Kemenparekraf

Hal tersebut, dinilai mampu menjadi faktor mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan menggalakkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis daur ulang sampah rumah tangga, sampah hotel, hasil sisa pertanian hingga sampah berada di perairan Danau Toba.

Dengan itu, BPODT mengandeng para kaum millenial di Perkampungan Pemuda HKBP Jetun Silangit-Siborong-borong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput). Pelatihan ini akan digelar selama dua bulan.

Kemenparekraf Fasilitasi 24 Jenama Kreatif di Italia

Tenaga Ahli Bidang Ekonomi Kreatif BPODT Sabam Siahaan menjelaskan, pelatihan daur ulang ini, selain memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat. Juga memberikan dampak kepada lingkungan yang bersih.

Sabam mengungkapkan, banyak potensi dari barang-barang daur ulang ini mampu menjadi penambahan pemasukan bagi masyarakat secara ekonomi. Kemudian, pemasaran dan peminat daur ulang sudah ada di tanah air maupun secara internasional.

Pelari Indonesia, Malaysia Hingga Amerika Siap Bertarung di Trail of The Kings Danau Toba 2024

“Saya mau kasih tau bahwa di sekeliling kita ini banyak potensi yang bisa menghasilkan uang. Barang-barang bekas ini bisa menjadi produk bernilai tinggi. Misalnya limbah kayu ini akan dijadikan hiasan yang bisa bernilai ekspor. Karena, saat ini di seluruh dunia sedang tren akan barang daur ulang,” jelas Sabam dalam keterangan tertulis, Senin 9 Agustus 2021.

Baca juga: Chevron Keluar dari Blok Rokan, Ini Pesat Luhut

Nantinya, BPODT akan mengawal para milennial untuk mengembangkan kemampuan mengemas barang daur ulang hingga memiliki nilai jual yang tinggi. Sadam mengatakan Bahkan pihaknya juga akan memberikan pemahaman dari sisi pengembangan bisnis hingga ke pasar ekspor.

“Pengembangan UMKM ini menjadi salah satu program unggulan yang dicanangkan oleh Dirut BPODT pada 2021 ini. Saya sudah mempelajari. Kawasan Danau Toba punya potensi yang tinggi untuk pengembangan UMKM,” sebut Sabam.

Sementara itu, Ephorus HKBP Pendeta, Robinson Butarbutar menuturkan bahwa workshop pengembangan ekonomi kreatif kriya berbasis daur ulang yang akan dilangsungkan selama dua bulan pada 6 Agustus hingga 6 Oktober 2021. Ini diharapkan dapat meningkatkan skill dan keterampilan SDM yang ada di Perkampungan Pemuda HKBP.

“Semoga program ini dapat menjadi program berkelanjutan, sehingga kaum muda di kampung ini tidak hanya mampu mengasah kreativitas mereka, tetapi juga mampu menghasilkan keuntungan dari produk yang dihasilkan,” kata Robinson.

Robinson mengatakan, kemitraan HKBP dengan BPODT dilakukan dalam bentuk upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi kreatif. 

"Ekonomi kreatif, adalah salah satu aktivitas usaha industri yang dilakukan dengan memanfaatkan dan mengembangkan kondisi sumber daya alam di sekitar lingkungan masyarakat dengan ciri khasnya tersendiri," tandasnya.

Selain menggelar pelatihan, BPODT akan memfasilitasi pelaku UMKM daur ulang untuk mempromosikan hasil karyanya melalui pameran yang rencana akan digelar Bandara Kualanamu, mal-mal di Kota Medan, sejumlah daerah di Indonesia hingga keluar negeri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya