- VIVA/Andry Daud
VIVA – Harga emas internasional dibuka turun pada perdagangan Senin pagi. Emas juga tergelincir hingga 4,4 persen ke level terendahnya sejak empat bulan terakhir karena data pekerjaan di Amerika Serikat yang menguat.
Dilansir dari Economic Times, pada Senin 9 Agustus 2021, harga emas di pasar spot turun sebesar 2,3 persen ke level US$1.722,06 per ons. Sedangkan , emas berjangka AS turun hingga 2,1 persen ke level US$1.726,40 per ons.
Harga emas yang tergelincir tersebut disebabkan kekhawatiran pasar terhadap langkah bank sentral AS The Fed yang akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan sehingga meningkatkan biaya pemegang emas batangan.
Terlebih, pengusaha AS mempekerjakan sebagian besar pekerja dalam satu tahun dan terus menaikkan upah. Hal itu mendorong ekonomi lebih kuat pada paruh kedua dan menjadi tahun terbaik untuk pertumbuhan dalam empat dekade.
Emas Antam
Sementara, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, dibanderol seharga Rp921 ribu per gram. Harga tersebut turun sebesar Rp10.000 per gram dibandingkan perdagangan terakhir.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan Rp795 ribu per gram. Harga itu turun Rp21.000 dibandingkan perdagangan kemarin.
Adapun harga jual emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,38 juta, 10 gram Rp8,70 juta, 25 gram Rp21,63 juta, dan 50 gram Rp43,19 juta.
Baca juga: OSS Berbasis Risiko Diluncurkan, Jokowi: Solusi Atasi Pengangguran
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp86,31 juta, 250 gram Rp215,51 juta dan emas 500 gram Rp430,82 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp510,5 ribu dan 1.000 gram senilai Rp861,6 juta.
Sedangkan, Antam mencatat untuk ukuran emas tiga gram, lima gram, 10 gram. 25 gram, 100 gram dan 250 gram pada hari ini tidak tersedia di butik logam mulia.
