Survei: 84 Persen UMKM Terbantu Layanan OVO saat Pandemi

Belanja di Mercant pakai OVO
Sumber :
  • U-Report

VIVA – OVO bersama Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia meluncurkan hasil survei Dampak Sosial dan Ekonomi OVO terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) selama masa pandemi COVID-19.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Ekonom Senior dan Pendiri CORE Indonesia, Hendri Saparini menjelaskan, dari hasil survei pihaknya terdata bahwa 84 persen populasi pelaku UMKM OVO menyatakan bahwa OVO sangat membantu penjualan mereka di masa pandemi.

"Bahkan delapan dari 10 populasi mulai mengenal berbagai layanan perbankan sejak bergabung dengan OVO, dan sekitar 71 persen menjadi lebih melek layanan keuangan digital," kata Hendri dalam telekonferensi, Kamis 12 Agustus 2021.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Baca juga: Bos Louis Vuitton Jadi Orang Terkaya Dunia, Segini Hartanya

Dalam survei yang melibatkan 2.001 merchant OVO ini, sebelum masa pandemi pun, 68 persen pelaku UMKM mengalami peningkatan pendapatan bulanan sejak bergabung dengan OVO, dengan rerata peningkatan pendapatan 27 persen. Sebanyak 31 persen populasi melayani lebih dari 75 kali transaksi harian, sedangkan 45 persen melayani 20 -75 transaksi.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Hendri juga memaparkan, infrastruktur digital OVO mampu mengakselerasi layanan keuangan digital bagi UMKM, serta mengurangi hambatan usaha. Setelah bergabung dengan OVO, 71 persen pelaku UMKM melakukan pencatatan transaksi penjualan lebih teratur dan menerima transaksi pembayaran digital, 68 persen memiliki akses lebih luas terhadap layanan keuangan.

"Dan 51 persen mengaku lebih memahami penggunaan teknologi untuk mempertahankan usaha," ujarnya.

Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra menambahkan, saat ini lebih dari satu juta pelaku UMKM telah menjadi merchant OVO, dan menerima pembayaran digital melalui QRIS.

Selain berkomitmen untuk merangkul lebih banyak pelaku usaha masuk ke ekosistem digital nasional, dia juga memastikan bahwa OVO akan terus berupaya menghadirkan kesempatan bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka.

"Misalnya melalui pendalaman literasi keuangan digital yang secara khusus menyasar para wirausahawan Indonesia," ujar Karaniya.

Diketahui, pembatasan mobilitas selama pandemi COVID-19 tentu berdampak besar bagi pendapatan UMKM. Namun, survei CORE Indonesia menunjukkan 10 persen populasi merchant OVO justru berhasil mempertahankan pendapatan bulanannya, dan lima persen pelaku UMKM mengalami peningkatan pendapatan bulanan.

Hal ini juga dipengaruhi oleh peran ekosistem digital OVO, sehingga 82 persen pelaku merasa terbantu oleh ekosistem OVO dan Grab selama masa pandemi COVID-19.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya