Impor Vaksin pada Juli 2021 Naik, Mencapai Rp2,16 Triliun

Vaksin dari PT Sinovac Biotech, Beijing, Tiongkok tiba di Bandara Soetta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan, kinerja Impor Indonesia pada Juli 2021 secara umum turun 12,22 persen dibanding Juni 2021. Tetapi, terjadi peningkatan impor untuk barang-barang tertentu, salah satunya adalah vaksin.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, total nilai impor Indonesia pada Juli 2021 sebesar US$15,11 miliar. Terdiri dari impor barang konsumsi US$1,62 miliar, bahan baku atau penolong US$11,42 miliar dan barang modal US$2,07 miliar.

Secara bulanan, untuk barang konsumsi turun 1,22 persen, barang penolong atau bahan baku turun 12,37 persen dan barang modal turun 18,58 persen. Namun, secara tahunan, masing-masing naik sebesar 45,97 persen, 54,61 persen dan 5,38 persen.

Mendag Sebut Revisi Kebijakan Impor Rampung Pekan Ini, Simak Ketentuannya

Dari total impor itu, Margo mengatakan, terdapat beberapa jenis barang HS 2 Digit yang meningkat pesat, tiga terbesar adalah produk farmasi US$185,9 juta, bijih, terak dan abu logam US$80,7 juta dan ampas industri makanan US$79,8 juta. Nilai impor vaksin tercatat sebesar US$150 juta, setara dengan Rp2,16 triliun (kurs referensi Rp14.383 per dolar AS).

"Farmasi yang bertambah pada Juli ini US$185,9 juta karena peningkatan impor vaksin pada Juli ini sebesar US$150 juta dari US$185,9 juta tadi," papar dia saat konferensi pers, Rabu, 18 Agustus 2021.

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor

Margo menjelaskan, khusus untuk barang-barang vaksin tersebut, diimpor Indonesia dari China, Jepang dan Spanyol. Akan tetapi, Margo tidak menjelaskan secara rinci vaksin yang dimaksud apakah sebagian besar berbentuk vaksin COVID-19 atau bulk.

Adapun penurunan barang impor terbesar disebutkannya berasal dari mesin dan perlengkapan mekanis senilai US$422,3 juta, diikuti oleh besi dan baja US$220,3 juta, logam mulia dan perhiasan atau permata US$151,9 juta.

Sebagai informasi, berdasarkan negaranya, pangsa impor Indonesia pada Juli 2021 masih di dominasi oleh China sebesar US$4,41 miliar, diikuti Jepang US$1,13 miliar, Amerika Serikat US$740 juta, Australia dan Thailand US$690 juta.

Baca juga: Surplus Neraca Perdagangan RI Juli 2021 Tembus US$2,59 Miliar

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya