Luhut: Isoman Banyak Makan Korban

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :
  • Kemenko Marves

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan saat ini menganggap, isolasi terpusat lebih penting ketimbang isolasi mandiri bagi para penderita COVID-19 yang masih ringan.

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai

Menurut Wakil Ketua Komite Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) ini, isoman selama ini  terbukti menimbulkan korban COVID-19 yang lebih banyak akibat varian delta.

"Banyak isoman timbulkan korban. Karena menghadapi varian delta ini karena tidak bisa ukur saturasi oksigen tiba-tiba bisa drop dari 95 ke 90 kalau dekat 80 biasanya sulit ditolong," tutur dia, Kamis, 26 Agustus 2021.

AHY Ogah Bebankan Prabowo soal Jatah Menteri Buat Demokrat

Luhut mengatakan, angka kematian dari isoman ternyata lebih tinggi saat ini yakni mencapai 39 persen. Karenanya, Luhut menilai, saat ini penanganan isoter lebih utama ketimbang isoman.

Oleh sebab itu, dia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia yang positif terkena COVID-19 meski itu masih dalam status ringan langsung datang ke isolasi terpusat.

Jokowi Didampingi 2 Menteri dari PDIP ke BSD, Hadiri Acara Ini

"Segera saja ke Isoter kalau masih ringan karena di isolasi terpusat itu ada obat, ada dokter, ada semua perlengkapan yang dibutuhkan dan hampir 99,9 persen orang yang masuk Isoter lebih awal pasti sembuh," tegas Luhut.

Luhut pun meminta pemerintahan di daerah semakin gencar mempersiapkan keberadaan isoter agar masyarakat semakin mudah di tangani dari penyebaran Pandemi COVID-19 varian delta.

"Saya pikir ini temen gubernur di daerah ayo kita sama-sama mengurus ini. Dan saya minta ini bukan aib, anak cucu saya kena, jadi ini bukan aib, yang penting jangan sampai meninggal karena kelengahan kita," ungkap Luhut.

Sebelumnya, Luhut pernah mengatakan bahwa bahwa saat ini layanan rumah sakit hanya diperuntukkan bagi para pasien COVID-19 yang memiliki komorbid, atau yang membutuhkan penanganan serius. 

Misalnya pasien COVID-19 yang kritis karena saturasi oksigen yang sudah rendah, dan semakin menurun sehingga mengancam nyawa dari pasien tersebut. Sedangkan yang ringan bisa isoman.

 "Sekarang mulai ditata, orang yang boleh masuk rumah sakit itu siapa. Artinya, kalau dia masih pada saturasi (oksigen) di atas 95 atau 94, tidak ada tanda-tanda yang jelas, atau hanya OTG, kita bikin isolasi mandiri," kata Luhut dalam telekonferensi, Senin 5 Juli 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya