Pelindo Merger pada Oktober 2021, Total Aset Capai Rp112 Triliun

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV dipastikan akan mulai bersatu atau merger pada tahun ini. Perseroan pun ditargetkan akan menjadi pelabuhan terbesar nomor delapan di dunia.

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, setelah sekian lama rencana ini tidak terealiasi, namun pada saat ini dipastikan akan benar-benar bisa merger mulai Oktober 2021.

Saat ini, dia mengatakan, Kementerian BUMN tengah merampungkan landasan hukumnya yang akan berbentuk peraturan pemerintah (PP) dari merger empat pelabuhan BUMN ini.

Kembangkan Produk Urea dan Amonia, Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei BFI

"Sebetulnya rencana yang sudah sangat lama diharapkan terjadi. Alhamdulillah di periode ini kita sudah berhasil menyatukan hati dan visi untuk bersatu di mana kita hari ini mengumumkan," katanya saat konferensi pers, Rabu, 1 September 2021.

Baca juga: Pertamina Setor Rp110,6 Triliun ke Negara pada Semester I-2021

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

Melalui penggabungan ini, pria yang akrab di sapa Tiko tersebut menyatakan pelabuhan peti kemas Pelindo akan mencapai skala 16 juta teus dan menjadi pelabuhan peti kemas terbesar ke-8 dunia.

"Jadi merupakan pelabuhan peti kemas terbesar ke-8 di dunia. Ini tentunya menjadi salah satu tujuan utama agar kita bisa memiliki integrasi pelabuhan yang berskala global dan bisa bersaing di global," tegas dia.

Dia mengatakan, dari sisi total aset dari penggabungan empat pelindo ini mencapai Rp112 triliun dengan total pendapatan nantinya akan mencapai Rp28,6 triliun.

"Jadi skalanya memang sudah masuk skala pelabuhan global dan memang kalau kita lihat dari best practice kepelabuhanan pencapaiannya layanan memang sekarang di Pelindo II yang menjadi leading sector," tuturnya.

Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono menambahkan, dengan adanya penggabungan ini juga model bisnis Pelindo akan disesuaikan dengan lahirnya empat subholding yang akan berada langsung di bawahnya.

Dengan demikian, Pelindo hasil merger ke depannya dipastikan tidak akan dikelola berdasarkan wilayah melainkan berdasarkan lini bisnis sehingga dapat fokus untuk mengembangkan potensi bisnis ke depan.

"Ada empat subholding operation, Petikemas, Non-Petikemas, Logistic and Marine. Dan ini service-nya nasional dari Timur ke Barat dari Sabang sampai Marauke dan tentu diharapkan saat integrasi satu manajemen kendali strategis lebih bagus," ujar dia.

Direktur Utama Pelindo I Prasetyo mengatakan, untuk nama perusahaan yang telah disepakati dari hasil merger adalah PT Pelabuhan Indonesia (Persero) sehingga tidak lagi terpisah dengan angka.

Adapun kantor pusatnya dibagi empat sesuai dengan fokus bisnis. Untuk Pelindo Non-Petikemas akan berkantor pusat di Medan dengan nama Pelindo Multiterminal.

Kemudian, untuk Petikemas di Surabaya dengan nama Terminal Petikemas Indonesia, untuk Logistic di Jakarta dengan nama Pelindo Solusi Logistic dan terakhir untuk Marine di Makassar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya