Inflasi Inti Naik Akibat Biaya Pendidikan, Airlangga: Hal Positif

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat berada di Kalsel.
Sumber :
  • Istimewa.

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai, tingkat inflasi Indonesia per Agustus 2021 menunjukkan sinyal positif. Meskipun, inflasi inti naik dipicu biaya pendidikan.

Airlangga Respons PDIP: Jokowi-Gibran Masuk Keluarga Besar Golkar, Tinggal Formalitasnya Saja

Dia menganggap, di tengah masih berlanjutnya pembatasan aktivitas masyarakat pada Agustus 2021, inflasi masih tetap terkendali sebesar 0,03 persen (mtm) atau 1,59 persen (yoy). Di dorong peningkatan inflasi inti. 

Inflasi inti pada Agustus 2021 naik menjadi 0,21 persen dengan andil 0,14 persen. Peningkatan inflasi inti terutama didorong dari inflasi kelompok pendidikan sebesar 1,20 persen (mtm).

Airlangga Respons Gugatan PDIP di PTUN: Keputusan MK Sudah Final

“Inflasi inti yang masih tetap meningkat pada Agustus 2021 merupakan suatu hal yang positif. Meskipun ini tetap perlu menjadi perhatian, melihat permintaan domestik yang belum kuat sepenuhnya," kata dia melalui siaran pers, Kamis, 2 September 2021.

Lebih lanjut, Airlangga menambahkan, inflasi yang terkendali ini juga dibarengi dengan demand yang mulai meningkat. Tercermin dari PMI pada Agustus 2021 yang juga meningkat.

Airlangga Dapat Dukungan Satkar Ulama jadi Ketum Golkar Lagi, Didoakan Menang Aklamasi

Selanjutnya, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2021 berada pada level 43,7. Level tersebut menurutnya naik dari bulan sebelumnya yang berada pada level 40,1. 

Level PMI Indonesia kata Airlangga juga lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara di ASEAN, seperti Myanmar yang hanya 36,5, Vietnam 40,2, dan Malaysia 43,4.

Baca juga: RI-AS Sepakat Hentikan Bertahap Pakai Pembangit Listrik Energi Fosil

Level PMI Indonesia yang membaik menunjukkan adanya potensi peningkatan permintaan yang diiringi dengan naiknya kapasitas output dan penyerapan tenaga kerja.

Membaiknya level PMI Agustus 2021 dianggapnya sejalan dengan meningkatnya efektivitas PPKM sehingga situasi COVID-19 terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Akibatnya, kondisi ini disebut Airlangga mengangkat ekspektasi perusahaan manufaktur tentang perkiraan produksi dalam 12 bulan ke depan mampu mencapai level yang optimis. 

Selain itu, berbagai program pengendalian COVID-19 dan pemulihan ekonomi yang terus dilakukan oleh Pemerintah diharapkan mampu mendorong tingkat permintaan ke level yang lebih baik.

Ke depan, pasokan yang memadai dan kelancaran distribusi di tengah pembatasan aktivitas masyarakat akan terus dijaga melalui sinergi yang erat antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Bank Indonesia serta seluruh stakeholders untuk mendukung pencapaian inflasi tahun 2021”, ujar Airlangga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya