Aroma Jengkol Mendunia Saat Pandemi, Sumbar Sumbang 1,8 Ton

Jengkol produksi petani Sumbar.
Sumber :
  • istimewa.

VIVA – Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Padang, Iswan Haryanto merinci, selama masa pandemi COVID-19, Provinsi Sumatra Barat sudah mengekspor jengkol sebanyak 1,8 ton dengan frekuensi pengiriman sebanyak 21 kali. 

Ada Konflik di Timur Tengah, Bos BI Pede Ekonomi RI Tetap Kuat

Menurut Iswan Haryanto, sejak Januari hingga September 2021, Jepang dan Amerika Serikat, merupakan dua negara yang menampung hasil produk pertanian unggulan Sumbar itu dengan total nilai mencapai Rp643 juta lebih.

Menurut dia, pengiriman jengkol ke dua negara tersebut, dilakukan melalui jalur udara dari Bandara Internasional Minangkabau atau BIM.  

Bea Cukai Lakukan Uji Coba Modul Vehicle Declaration dalam Sistem CEISA 4.0

Baca juga: Awal Mula Luka Kaki Ayu Thalia yang Diduga Dianiaya Nicholas Sean

“Sejak Januari hingga kini, sudah 1,8 ton komoditi jengkol dari Sumbar di ekspor ke beberapa negara. Frekuensi pengiriman 21 kali,” kata Iswan Haryanto, Selasa 2 September 2021.

Kemenkeu Monitor Dampak Konflik Israel-Iran ke Ekspor RI

Melihat fakta komoditi jengkol cukup menjanjikan untuk meningkatkan perekonomian, Iswan berharap semua pihak terutama Pemerintah Sumatra Barat, dapat memberikan perhatian lebih atas komoditi ini. 

Selain itu dengan sistem pengiriman, Iswan juga berharap ke depan tidak hanya melalui jalur udara, tapi juga di ekspor ke negara lain dengan jumlah yang lebih banyak melalui jalur laut. 

“Agar ekspor ditingkatkan. Mohon agar semua pihak terkait mulai perhatikan ekspor ini. Pihak Provinsi bersama dengan Karantina, sudah membahas tim percepatan ekspor ini. Dan, akan segera diterbitkan SK Gubernur terkait percepatan ekspor untuk produk pertanian ini. Juga tidak hanya jengkol, melainkan produk pertanian lainnya juga,” tutup Iswan.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS), merilis Petai dan Jengkol yang masuk ke dalam kode HS 07089000. Yakni sayuran polong-polongan lainnya, dikupas atau tidak serta segar alias didinginkan, merupakan komoditi yang dilirik beberapa negara. 

Bahkan, BPS mencatat, sepanjang tahun ini saja, dua komoditas tersebut telah diekspor seberat 522.875 ton hingga Juni 2021. Sementara itu, dari sisi nilai ekspornya sendiri tercatat mencapai US$755.658.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya