Menteri ESDM Resmikan Bor Perdana Sumur Panas Bumi di Sukabumi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan pengeboran perdana slim hole sumur Panas Bumi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat, 3 September 2021. Sumur ini dinamakan Sumur CKK-01 Wilayah Panas Bumi Cisolok.

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Pegawai Kementerian ESDM

Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, pengeboran yang dilakukan melalui Badan Geologi Kementerian ESDM ini untuk bisa mengidentifikasi sumber daya panas bumi. Diperkirakan, sumber energi panas bumi di sumur ini mencapai 45 MW.

"Ini adalah satu momentum pertama, pertama kali ini pekerjaan tajak panas bumi dengan program slim hole yang dilakukan oleh pemerintah," kata dia saat memberikan arahan di lokasi.

Catat, Ini Daftar Bengkel yang Terima Konversi Motor Listrik Gratis

Baca juga: Gagal Bayar Utang, Zambia Andalkan Pinjam IMF untuk Stabilitas Ekonomi

Dengan proses penggalian hingga 2.000 meter, sumber energi panas bumi di sumur tersebut akan ditemukan dalam waktu sekitar 2-3 bulan. Setelah itu, akan menjadi sumber data bagi para investor untuk mulai memanfaatkan energi tersebut.

Suku Bunga BI Naik Diproyeksi Topang Penguatan IHSG, Cek Saham-saham Berpotensi Cuan

"Ini akan memberikan kemudahan dari investor untuk bisa melakukan kajian-kajian keekonomiannya dan akan memberikan manfaat bahwa tarifnya akan lebih ekonomis," tegas dia.

Arifin menilai, selama ini tarif panas bumi tidak kompetitif, karena seluruh biaya-biayanya sangat besar, termasuk biaya risiko yang dikeluarkan untuk eksplorasi sangat mahal. 

"Dan tarif listrik, biaya listrik yang dihasilkan dari panas bumi paling tinggi di antara seluruh sumber-sumber energi. Nah inilah sekarang salah satu upaya kita bagaimana kita bisa menyiapkan satu data yang baik," paparnya.

Dengan data yang lebih akurat, seperti melalui penggalian Sumur CKK-01 ini, Arifin mengungkapkan investor akan lebih mudah mengelola atau mengolah sumber daya tersebut. Sehingga tarif yang dihasilkan bisa lebih rendah karena eksplorasi sudah dilakukan pemerintah di awal.

"Sehingga memang investor itu bisa lebih nyaman masuk dan bisa lebih cepat menyelesaikan pekerjaannya. Dan tentu saja ke depannya kita berharap kegiatan ini terus mendapat dukungan pendanaan," ujar dia.

Arifin melanjutkan, di tengah tren penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) Indonesia mempunyai potensi 23.000 MW Geothermal di seluruh Indonesia. Sementara yang baru dimanfaatkan 2100 MW.

Oleh sebab itu, dia menyatakan, mulai saat ini akan menggencarkan sumber-sumber panas bumi, tidak hanya di Jawa Barat melainkan yang berada di wilayah timur karena memiliki potensi yang besar.

"Untuk program yang kita lakukan, sebetulnya ada 8 lokasi yang kita lakukan di tahun ini. Tapi mengingat keterbatasan sumber dilakukan dua, dan ini dilakukan dua di Jawa barat, CKK-01, CKK-02 dan satu lagi di Nusa Tenggara Timur," ucap Arifin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya