- ANTARA/REUTERS/Leonhard Foeger/am.
VIVA – Harga emas internasional dibuka menguat pada perdagangan Selasa pagi. Hal itu ditopang oleh pelemahan dolar AS dan prospek Bank Sentral The Fed yang menunda pengurangan pembelian obligasi di era pandemi.
Dilansir dari Economic Times, pada Selasa 7 September 2021, harga emas di pasar spot naik sebesar 0,2 persen ke level US$1.826,75 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS turun 0,3 persen ke level US$1.828 per ons.
Harga emas yang menguat tersebut didorong oleh sikap investor yang melihat bank sentral AS yang menahan langkah stimulusnya usai data pekerja AS yang mengecewakan.
Baca juga: IHSG Dibuka Hijau dan Bakal Menguat, Intip Saham Rekomendasinya
Kemudian, beberapa investor memandang emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang mungkin mengikuti langkah-langkah stimulus, sementara suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas.
Sementara, indeks dolar yang mengukur terhadap sejumlah mata uang dunia lainnya tercatat turun sekitar 0,1 persen, sehingga mengangkat daya pikat emas bagi pemegang mata uang lainnya.
Emas Domestik
Dari dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibanderol seharga Rp940 ribu per gram. Harga tersebut turun Rp2.000 per gram dibandingkan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam ditetapkan Rp834 ribu per gram. Harga itu turun Rp2.000 per gram dibanding perdagangan kemarin.
Adapun harga jual emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,47 juta, 10 gram Rp8,89 juta, 25 gram Rp22,11 juta, dan 50 gram Rp44,14 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp88,21 juta, 250 gram Rp220,26 juta dan emas 500 gram Rp440,32 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp520 ribu dan 1.000 gram senilai Rp880,6 juta.
Antam mencatat semua ukuran emas hari ini tersedia di butik logam mulia.
