PMN Cair, Hutama Karya Kebut Pembangunan Tol Trans Sumatera

Petugas PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) saat mengecek pembangunan gerbang tol Bengkulu-Lubuk Linggau di Kelurahan Betungan, Kota Bengkulu. (Ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA/Carminanda

VIVA – PT Hutama Karya baru saja menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahap I Tahun Anggaran 2021 senilai Rp6,2 Triliun.

Kendaraan yang Lewat Ruas Tol Trans Sumatera Ini Naik 194 Persen Periode Arus Balik Lebaran

EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Tjahjo Purnomo mengatakan, PMN tersebut akan digunakan untuk memenuhi porsi ekuitas dalam mempercepat penugasan pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Khususnya untuk tiga ruas yang telah direncanakan.

"PMN sebesar Rp6,2 triliun akan dialokasikan untuk percepatan pembangunan tol ruas Sigli-Banda Aceh sebesar Rp3,092 triliun, ruas Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu sebesar Rp2,702 triliun, dan ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sebesar Rp414 miliar," kata Tjahjo dalam keterangan tertulisnya, Rabu 8 September 2021.

Puncak Arus Balik Lebaran di Tol Trans Sumatera Diprediksi Besok

Baca juga: Dijual Presidennya, Cadangan Emas Venezuela Terendah Sejak 50 Tahun

Selain menerima PMN tahap 1, Tjahjo mengaku saat ini perusahaan juga tengah mengusulkan penambahan PMN 2021 Tahap II dan III sebesar Rp19 triliun. Dana itu akan digunakan untuk mengoptimalkan pembangunan di delapan ruas JTTS, diantaranya yakni ruas Medan-Binjai, ruas Pekanbaru-Dumai, ruas Binjai-Langsa seksi Binjai-Pangkalan Brandan, dan ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat.

Lonjakan Volume Kendaraan di Tol Indrapura-Lima Puluh dan Binjai-Stabat Sumut

"Kemudian ada juga ruas Sp. Indralaya-Muara Enim, ruas Kisaran-Indrapura, ruas Sigli-Banda Aceh, dan ruas Pekanbaru-Pangkalan," ujarnya.

Tjahjo menjelaskan, untuk menyelesaikan pembangunan JTTS, pihaknya membutuhkan dukungan pendanaan dari pemerintah melalui PMN. Sebab, sebelumnya perusahaan telah melakukan berbagai alternatif pendanaan melalui creative financing, mulai dari pendanaan perbankan nasional hingga penerbitan obligasi.

Namun di luar itu, lanjut Tjahjo, pihaknya juga membutuhkan financing support melalui PMN berkelanjutan ini untuk menjaga arus kas perusahaan tetap sehat. Selain itu, saat ini HK juga sedang mengajukan usulan PMN Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp31,350 triliun dalam bentuk tunai, yang akan dialokasikan untuk menyelesaikan beberapa ruas JTTS yang telah ditargetkan rampung keseluruhan di 2023.

Dia menjelaskan, alokasi PMN TA 2022 sebesar Rp31,350 triliun itu akan digunakan untuk ruas Pekanbaru-Dumai senilai Rp293 miliar, Binjai-Langsa senilai Rp3,581 triliun, Sp. Indralaya-Muara Enim senilai Rp7,180 triliun, dan Kisaran-Indrapura senilai Rp2,422 triliun.

"Kemudian Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat senilai Rp5,057 triliun, Bengkulu-Taba Penanjung senilai Rp1,237 triliun, Sigli-Banda Aceh Rp6,376 triliun, dan Pekanbaru-Pangkalan senilai Rp5,204 triliun," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya