Erick Bangga Nasabah Holding UMi Lebih Besar Dibanding Grameen Bank

Menteri BUMN Erick Thohir
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro (UMi) telah mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Selain itu, holding ini juga disambut positif pelaku usaha.

Kode Keras Erick Thohir Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong: Ini Kan yang Ditunggu-tunggu?

Dia membuktikan, dukungan dan sambutan positif ini dapat dilihat dari meningkat tajamnya nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dimiliki oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

"Konsolidasi holding ultra mikro yang tentu terima kasih semua kementerian mendukung penggabungan ini dalam waktu 1,5 tahun terakhir kita bisa tambah mekaar 5,2 juta nasabah," ujar dia, Kamis, 9 September 2021.

Terpopuler: Prediksi Putusan MK atas Sengketa Pilpres, Iran Samakan Drone Israel dengan Mainan

Sebelum adanya konsolidasi Holding BUMN UMi tersebut, Erick menyatakan, pertumbuhan nasabah Program Mekaar dalam periode 3-4 tahun hanya mencapai 5,8 juta. Sehingga total sekarang nasabahnya 10,8 juta.

"Nasabah yang sebelumnya tidak sampai dengan empat tahun itu 5,8 juta jadi sekarang nasabah Mekaar 10,8 juta. Dibanding Grameen Bank (Bank di Bangladesh) yang 9,1 juta, sekarang kita lebih besar. Ini membanggakan kita semua," tutur Erick.

Pengakuan Jujur Erick Thohir soal Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Hajar Yordania

Baca juga: Anggota AAJI Cairkan Klaim Asuransi COVID-19 Rp3,7 T hingga Juni 2021

Sebelumnya Direktur Utama PT BRI Sunarso mengatakan, Pembentukan Holding UMi akan rampung selangkah lagi. Dalam holdiing ini, diketahui PT BRI akan menjadi induknya dengan anggota PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). 

Sunarso mengatakan, sejumlah aturan untuk mendukung pembentukan Holding UMi itu pun sudah terbit. Saat ini tinggal menunggu satu langkah lagi yaitu penandatangan akta inbreng pengalihan saham pemerintah di Pegadaian dan PNM ke BRI yang dijadwalkan pada 13 September 2021. 

"Tinggal satu langkah lagi lah, tapi langkah lebar. Dari 6 Agustus ke 13 september," ujar Sunarso dalam konferensi pers virtual, beberapa waktu lalu.

Proses pembentukan Holding UMi, lanjut dia, juga bukan melalui merger tetapi melalui akuisisi.

"Kemudian kebetulan yang diakuisisi adalah BUMN. Dan yang mengakuisisi adalah BUMN yang sudah go public. Maka kemudian ditempuh jalur ini yang paling tepat duduknya secara governance melalui mekanisme privatisasi dan kemudian untuk itu BRI perlu melakukan penambahan modal melalui right issue itu,” ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya