Strategi BTN Kejar Target Penyaluran Kredit hingga DPK di 2021

Wakil Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu.
Sumber :
  • Tangkapan layar.

VIVA – PT Bank Tabungan Negara Tbk percaya diri dapat mencapai target kinerja bisnis perseroan hingga akhir 2021. Didukung oleh berbagai transformasi yang dilakukan untuk memanfaatkan potensi besar di sektor perumahan, stimulus dari Pemerintah, hingga momentum pemulihan ekonomi nasional. 

Lampaui Target Pemerintah, Kredit UMKM BRI Tembus 84,38 Persen

Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, manajemen berupaya menjaga performa transformasi di masa pandemi untuk mempertahankan kinerja yang positif dan berkelanjutan.

“Kami optimistis kinerja BTN pada tahun ini akan tercapai dan tumbuh berkelanjutan. Bagi kami, sustainable merupakan prioritas terutama dalam menghadapi berbagai ketidakpastian di masa mendatang,” jelas Nixon dalam Public Expose Bank BTN secara virtual di Jakarta, Kamis, 9 September 2021. 

Cara Mengelola THR Agar Bisa Bawa Pulang HP Idaman

Nixon menjabarkan, ealam rencana bisnis perseroan, emiten bersandi saham BBTN ini membidik pertumbuhan aset, kredit, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kisaran masing-masing sebesar 2-4 persen, 6-8 persen, dan 5-7 persen pada akhir 2021 nanti. Pertumbuhan tersebut ditargetkan bakal diiringi modal dan pencadangan yang kuat. 

BBTN menargetkan pada akhir 2021, rasio permodalan atau capital adequacy ratio/CAR) akan berada di level sebesar 16 -18 persen dan rasio pencadangan (Coverage Ratio) mencapai di atas 120 persen.

Curhat Kementerian BUMN Punya Dana Melimpah Buat Genjot UMKM, Tapi Terbentur Aturan OJK 

Nixon memaparkan, berbagai transformasi tersebut di antaranya perseroan memperkuat akses kredit ke segmen dengan potensi pertumbuhan besar. Di antaranya yakni segmen dengan permintaan tinggi seperti masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), milenial, kaum urban, dan rantai bisnis di industri tersebut. 

BTN, lanjut Nixon, juga terus meningkatkan penghimpunan dana murah. Perseroan juga memfokuskan cabang dan outlet sebagai point of sales and services. Sehingga proses kredit dilakukan di tingkat regional

“Langkah ini telah kami lakukan sebelum pandemi dan hingga kini strategi tersebut sukses membawa BTN mampu mengarungi badai pandemi,” kata Nixon. 

Nixon menegaskan, untuk mengimplementasikan berbagai strategi tersebut perlu diciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, inovatif dan berakhlak. Saat ini budaya kerja perusahaan mengacu pada core value yang ditetapkan Menteri BUMN Erick Thohir yakni setiap karyawan BUMN harus Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (AKHLAK).

Lebih lanjut menurutnya, dengan mengimplementasikan transformasi AKHLAK, Nixon mengaku meski di tengah pandemi COVID-19, BTN mampu membukukan kenaikan laba bersih, kredit, DPK, aset, dan rasio LDR serta NPL yang terjaga.

Hingga Semester I-2021, BTN membukukan laba bersih sebesar Rp920 miliar naik 19,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp768 miliar.

Kenaikan laba bersih terutama didorong oleh kenaikan penyaluran kredit dan net interest margin (NIM) serta efisiensi yang dilakukan perseroan. Pada akhir Juni 2021, BTN membukukan kenaikan penyaluran kredit sebesar 5,59 persen yoy menjadi Rp380,5 triliun dari Rp314,6 triliun di periode yang sama tahun lalu. DPK pun melonjak 31,8 persen yoy dari Rp226,3 triliun per Juni 2021 menjadi Rp298,3 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Sementara itu, rasio non-performing loan (NPL) gross juga turun pada Semester I-2021 ke level 4,10 persen dari 4,7 persen di Semester I-2020. Sementara loan to deposit ratio (LDR) ditekan menjadi 89,1 persen pada akhir Juni 2021 dari 111,3 persen di periode yang sama tahun lalu. 

"Dengan capaian yang positif tersebut, aset BTN berhasil tumbuh 21 persen yoy menjadi sebesar Rp380,5 triliun di Semester I-2021 dari sebelumnya Rp314,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu," ungkapnya.

Nixon mengatakan, pencapaian kinerja itu juga menjadi pondasi kuat bagi perseroan untuk mewujudkan visi menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia tahun 2025. Berbagai strategi dan aksi korporasi telah ditetapkan BTN dalam mencapai target tersebut, salah satunya adalah memperkuat ekosistem perumahan.

Nixon mengatakan, sejak BTN ditetapkan sebagai pelopor penyalur KPR pada tahun 1976, perseroan telah menyalurkan pembiayaan hampir 5 juta unit rumah. Jumlah tersebut terdiri dari KPR Subsidi sekitar 3,6 juta unit dan KPR Non Subsidi sekitar 1,1 juta unit. 

“Dominasi BTN dalam penyaluran KPR merupakan modal kuat bagi perseroan untuk mewujudkan visi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia tahun 2025. Kami optimistis bisa mencapai visi tersebut,” tegas Nixon.

Optimisme BTN tersebut diperkuat dengan peran perseroan dalam mensukseskan program sejuta rumah. Hingga saat ini BTN berkontribusi lebih dari 60 persen dalam pencapaian pembangunan sejuta rumah di berbagai daerah. 

Realiasi pembiayaan program sejuta rumah tegasnya, sejalan dengan penguasaan pangsa pasar KPR di Indonesia. Per 31 Maret 2021, KPR BTN menguasai 41 persen market share KPR secara nasional. Sementara, untuk KPR Subsidi dominasi BTN sudah tidak terbendung dengan menguasai market share sebesar 87 persen.

Baca jua: Bank Mandiri Perkirakan Ekonomi RI Kuartal III Tumbuh 3,51 Persen

Menurut Nixon, besarnya kontribusi BTN dalam penyaluran KPR, tidak terlepas dari peran strategis perseroan dalam memperkuat ekosistem perumahan. Dalam ekosistem perumahan BTN memiliki peran sebagai enabler yang memberikan pembiayaan sisi suplai melalui kredit konstruksi kepada developer maupun dari sisi demand dengan memberikan KPR kepada masyarakat.

“Ekosistem perumahan ini harus diperkuat dengan sinergi yang erat dan hubungan yang saling menguntungkan,” tegas Nixon.

Lebih lanjut Nixon mengungkapkan, untuk menghadapi tantangan dan implementasi rencana bisnis ke depan, BTN telah menetapkan corporate plan yang berfokus pada lima target utama. Pertama, menggandakan low cost funding melalui transformasi kapabilitas jaringan atau channel.

Kedua, mendorong keterjangkauan akses perumahan bagi lebih dari 6 juta masyarakat Indonesia. Ketiga, membangun one stop shop financial solution untuk 3 juta konsumen dan bisnis terkait perumahan. 

Keempat menjadi inovator digital dan home of Indonesia’s best talent. Dan kelima, membangun portofolio berkualitas tinggi dan mempertahankan tingkat NPL yang rendah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya