- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat pada perdagangan Jumat, 10 September 2021. Rupiah bergerak di kisaran bawah Rp14.250 per dolar AS.
Di pasar spot, hingga pukul 09.45 WIB rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.230 per dolar AS. Menguat, 0,16 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya Rp14.252 per dolar AS.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia terakhir berada di level Rp14.272, menguat dari nilai tengah sebelumnya.
Baca juga: Danai Pindah Ibu Kota, Aset Gedung Pemerintah Bakal Disewakan
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, rupiah dan SBN masih cenderung bergerak stabil sejak kemarin hingga kini. Nilai tukar rupiah pada perdagangan kemarin ditutup pada posisi Rp14.253, tidak berubah dibandingkan dengan posisi penutupan di hari sebelumnya.
Sementara itu imbal hasil SBN tenor 10 tahun sedikit turun 0,3 bps menjadi 6,17 persen. Nilai tukar dolar kemarin terkoreksi, terlihat dari penurunan indeks USD (DXY) yang saat ini turun ke posisi 92,47.
Sementara itu imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun juga menurun ke posisi
1,297 persen karena kekhawatiran terganggunya pemulihan ekonomi AS akibat penyebaran varian Delta.
"Secara teknikal, pada perdagangan hari ini kami memperkirakan Rupiah terhadap US$ diprediksi berada pada interval Rp14.222 – 14.273," tuturnya dikutip dalam tinjauan ekonomi dan pasar harian.
Dari dalam negeri, terdapat data-data perbaikan ekonomi. Penjualan eceran Agustus 2021 diprakirakan membaik dan belanja masyarakat diperkirakan terus meningkat.
Berdasarkan hasil Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia, Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2021 diprakirakan sebesar 196,5, tumbuh 4,3 persen secara bulanan.
"Kami perkirakan belanja masyarakat di September 2021 akan terus meningkat. Dari rilis Survei Konsumen Bank Indonesia, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan mulai membaik," tuturnya.
Baca juga: Ramai Kabar Anggaran PEN Bermasalah, Kemenkeu Klarifikasi