Erick Thohir Dorong UMKM Kuasai 30 Persen Permodalan di Tanah Air

Menteri BUMN Erick Thohir.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir, berharap bahwa ke depannya segmen bisnis para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Ultra Mikro, bisa menguasai sekitar 30 persen dari pangsa pasar permodalan di Tanah Air.

Kata PSSI Usai Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong

Hal itu diutarakannya dalam acara 'Penandatanganan Perjanjian Pengalihan Saham dalam Rangka Pembentukan Holding Ultra Mikro', yang digelar secara hybrid hari ini.

"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, bahwa kita ingin nanti UMKM kita juga kurang lebih 30 persen dari pada pangsa dari permodalan yang bisa terjadi di Indonesia," kata Erick dalam telekonferensi, Senin 13 September 2021.

Resmi, PSSI Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong Hingga 2027

Baca juga: Teror Buldoser Sentul City di Sekitaran Rumah Rocky Gerung

Erick mengaku melihat adanya perbedaan yang cukup signifikan antara krisis ekonomi yang terjadi saat ini, dengan fenomena serupa di tahun 1998 silam. Meskipun segmen UMKM tidak terlalu terdampak pada krisis 1998, namun di krisis akibat pandemi COVID-19 ini segmen UMKM dan Ultra Mikro justru terdampak cukup signifikan.

Kepemimpinan Perempuan di BUMN dan Cara BKI Lanjutkan Semangat Kartini

Hal itulah yang diakui oleh Erick sampai harus membuatnya terjun langsung ke lapangan, demi melihat sesignifikan apa dampak krisis akibat pandemi COVID-19 ini bagi para pelaku UMKM/Ultra Mikro.

Selain itu, Erick juga ingin melihat aspek keseimbangan ekonomi, yang juga harus dirasakan oleh segmen UMKM/Ultra Mikro, alih-alih oleh para pihak BUMN saja. Hal itu menurutnya dapat dilihat dari kinerja program Mekaar milik PNM, kemudian Brilink melalui para agen-agennya, serta Pegadaian yang akan juga dicek langsung oleh Erick Thohir.

"Impact-nya itu sangat luar biasa (bagi UMKM/Ultra Mikro). Ini yang harus kita pastikan dalam kondisi COVID-19 ini, keseimbangan ekonomi harus terjadi. Tidak bisa yang besar makin besar, yang kecil makin kecil," ujar Erick.

Erick menegaskan bahwa jangan sampai kita semua menjadi bagian dari kondisi, di mana hanya bisnis sekelas BUMN saja yang bisa meraup untung, namun para pelaku UMKM-nya justru pailit. Karenanya, lanjut Erick, pemerintah benar-benar harus memastikan bahwa keseimbangan ekonomi bisa menjadi program-program utama untuk Holding Ultra Mikro tersebut.

"Saya berharap penggabungan BRI, Pegadaian, dan juga PNM, dapat memastikan terjadinya keberpihakan bunga yang lebih murah untuk usaha masyarakat mikro yang di bawah. Sesuai kesepakatan kita waktu itu dengan para Dirut, kalau bisa November 2021 ini sudah benar-benar terjadi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya