- Dokumentasi Kemenkop UKM.
VIVA – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil-Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki berharap, penyelenggaraan PON ke-20 Papua 2021 bisa menjadi momentum bagi para pelaku UMKM di Papua, agar mereka bisa terhubung ke berbagai multi akses yang dibutuhkan dalam pengembangan usahanya.
Misalnya seperti akses ke hal pembiayaan, bahan baku, pasar, sampai dengan mitra agregator yang diharap mampu ikut memastikan bahwa inisiatif ini dapat terus berkelanjutan ke depannya.
"Semoga kesempatan baik ini dapat menghadirkan manfaat besar bagi UMKM, yakni para pahlawan ekonomi bangsa khususnya yang berada di Papua," kata Teten dalam telekonferensi, Selasa 14 September 2021.
Di sisi lain, Teten menegaskan bahwa sebenarnya Papua sendiri juga memiliki bibit unggul yang sangat potensial di bidang ekonomi kreatif.
Sebab, Teten mengaku jika baru-baru ini sempat memberikan sambutan dalam acara musyawarah daerah komunitas orang kreatif, Numbay Kreatif (JKON), di Jayapura, yang baru saja menyelenggarakan Konferensi Orang Kreatif (KO-OKE).
Baca juga: 4 Pabrik Otomotif Dunia Sepakat Bisa Bertukar Baterai Motor Listrik
Dia menilai, mereka-mereka inilah yang nantinya akan ikut menjadi pemain di segmen UMKM asal Papua. Yang berpotensi mengembangkan bisnisnya dengan berbasis kreativitas dan dukungan teknologi digital di masa mendatang.
"Generasi muda kreatif inilah yang nantinya akan menjadi kunci dan melahirkan kewirausahaan berbasis kreativitas dan teknologi di masa depan," ujarnya.
Diketahui, Kementerian Koperasi dan UKM juga berupaya agar penyelenggaraan PON ke-20 Papua 2021 ini akan mampu menggerakkan ekonomi UMKM di Papua. KemenKop UKM bahkan juga telah memberikan berbagai dukungan, di antaranya yakni melalui program Smesco Hub Timur.
Program itu nantinya akan mengonsolidasi inisiatif terkait logistik serta Center of Excellence Smesco bagi kawasan Timur Indonesia, yang dijalankan oleh Smesco Indonesia.
Lalu ada juga LPDB-KUMKM yang akan memberikan dana bergulir (permodalan) untuk koperasi, pelatihan, serta upaya-upaya pendampingan, yang telah menjangkau sekitar 1.740 pelaku UMKM di Papua dan Papua Barat.
