5.000 SPBU Pertamina Bakal Pakai PLTS Atap, Hemat Rp4 M Per Tahun

PLTS Pertamina.
Sumber :
  • Dokumentasi Pertamina.

VIVA – Pertamina menargetkan pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di 5.000 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal tersebut dilakukan karena ada potensi penghematan operasional sebesar Rp4 miliar per tahun dari biaya tagihan listrik seluruh SPBU.

Shell Indonesia Bakal Tutup Seluruh SPBU di Medan, Manajemen Ungkap Alasannya

Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengatakan, pemasangan PLTS tersebut akan dilakukan oleh Pertamina NRE sebagai subholding Pertamina.

"Transisi energi yang sedang dilakukan Pertamina tampak pada wajah SPBU Pertamina yang baru. Green Energy Station (GES), konsep baru SPBU Pertamina, menyediakan layanan secara terintegrasi dan lebih ramah lingkungan kepada konsumen," kata Dannif dikutip dari keterangannya, Selasa, 14 September 2021.

Bakal Stop Beroperasi di Medan, SPBU Shell: Terima Kasih Buat Semua Pelanggan Setia Kami

Dannif menjelaskan, salah satu hal yang terlihat berbeda pada GES adalah penggunaan PLTS Atap untuk memenuhi kebutuhan listrik. Pertamina konsisten mendukung upaya pencapaian net zero emission, dengan membuat SPBU yang selama ini hanya dikenal sebagai tempat untuk mengisi BBM menjadi lebih ramah lingkungan dengan konsep GES tersebut.

Baca juga: Heboh Kisruh dengan Rocky Gerung, Berapa Kerugian Sentul City?

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024, Konsumsi Pertamax Series Naik 9 Persen

"Di mana kebutuhan listriknya dipenuhi dengan PLTS serta menyediakan layanan untuk gaya hidup konsumen yang lebih ramah lingkungan," ujarnya.

Pemasangan PLTS di 5.000 SPBU itu diperkirakan berpotensi menurunkan emisi sebesar 34 ribu ton CO2 per tahun. Tidak hanya dekarbonisasi, penggunaan PLTS berpotensi memberikan keuntungan ekonomi bagi pemilik SPBU sampai dengan Rp1 juta per bulan, yang berasal dari penghematan biaya tagihan listrik.

"Apabila sebanyak 5.000 SPBU memasang PLTS dengan kapasitas 5 KWp, maka total potensi penghematan yang dihasilkan sekitar Rp4 miliar dalam setahun," ujarnya.

Dia menjelaskan, PLTS yang nantinya akan dipasang di SPBU adalah PLTS Atap dengan sistem on grid. Di mana PLTS itu terintegrasi dengan jaringan penyedia listrik sebagai tempat penyimpanan energi yang dihasilkan dari panas matahari.

Hal ini untuk meningkatkan fleksibilitas dan berbagi peran sebagai cadangan pasokan listrik. Dibandingkan dengan sistem off grid, PLTS sistem on grid menggunakan teknologi yang lebih sederhana, sehingga biaya pemasangan juga lebih kompetitif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya