Menparekraf Harap GTF 2021 Bangkitkan Sektor MICE di Indonesia

Menparekraf Sandiaga Uno.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenparekraf.

VIVA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (MenparekrafSandiaga Uno berharap, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia akan bisa bangkit kembali dengan penyelenggaraan Global Tourism Forum (GTF) 2021. Sektor parekraf diketahui menjadi sektor yang cukup terdampak saat pandemi COVID-19.

Turis China Tewas Usai Jatuh ke Jurang Ijen, Menpar Ingatkan Pengunjung Untuk Patuhi Aturan

Sandiaga juga mengharapkan, sektor parekraf bisa kembali menggerakkan roda kegiatan di sektor Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition (MICE), agar bisa kembali marak di era adaptasi kebiasaan baru saat ini.

"Dalam situasi yang menantang, Indonesia dapat menyelenggarakan event internasional (GTF 2021) yang dapat dijadikan pemanasan untuk penyelenggaraan serangkaian pertemuan tingkat tinggi di tahun depan," kata Sandiaga dalam telekonferensi, Rabu 15 September 2021.

Pemprov Bali Bantah Komersialisasi Ritual Melukat Bagi Delegasi WWF

Baca juga: Rekor Baru! Surplus Neraca Dagang RI Agustus 2021 Tertinggi Sepanjang Masa

Sandiaga mengatakan, dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan GTF 2021 ini, tentunya tidak terlepas dari peran kolaborasi antara Indonesia Tourism Forum (ITF) dan WTFI.

Keren! Bali Jadi Destinasi Pilihan Sadhguru untuk Healing dan Terapi Penyembuhan

Apalagi, selama ini industri pariwisata disebut-sebut juga telah memberikan kontribusi besar kepada dunia, terutama Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.

Sektor Pariwisata pun diakui Sandiaga juga telah menyumbang pendapatan negara, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga lingkungan berkelanjutan. Meskipun, dalam 1,5 tahun terakhir ini pandemi COVID-19 dinilai telah menghapus semua capaian pertumbuhan positif di sektor pariwisata tersebut.

"Bahkan hingga membuat negara harus berjuang mempertahankan keberlanjutan industri tersebut," ujarnya.

Sandiaga menambahkan, kawasan ASEAN secara responsif juga telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga sektor pariwisata. Hal itu sebagaimana yang juga dilakukan oleh pemerintah di tingkat nasional, guna mengatasi dampak pandemi COVID-19 khususnya di sektor pariwisata.

"Kami di Indonesia juga fokus mengatasi pandemi COVID-19 dengan mengimplementasi protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability), peluncuran vaksinasi untuk pekerja pariwisata dan travel, pencairan hibah pemerintah, serta insentif untuk bisnis pariwisata," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya