Erick Thohir Pamer Temuan Migas Baru Pertamina 204 Juta Barel

Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi blok rokan
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menegaskan, upaya Kementerian BUMN untuk melakukan transformasi di semua BUMN yang ada saat ini, masih akan terus terjadi ke depannya.

Komentar Calon Kiper Timnas Indonesia Usai Bawa Inter Milan Sabet Scudetto

Erick bahkan mengaku bahwa sebagian hasilnya pun sudah mulai terlihat, seperti yang dicontohkannya melalui capaian kinerja Pertamina usai upaya konsolidasi dilakukan di internal tubuh BUMN migas tersebut bersama dengan para subholding-nya.

“Di mana terjadi efisiensi dan juga fokus kepada bisnisnya, dan akhirnya ada keunggulan dalam hal operasi. Kita bisa lihat sub-sub holdingnya juga sudah menghasilkan dengan baik," kata Erick dalam telekonferensi di acara peluncuran produk bersama 'Warung Pangan', Kamis 16 September 2021.

Pakar Sebut Fakta Mengejutkan soal BBM Pertalite

Baca juga: Rupiah Berpeluang Menguat Ditopang Surplus Neraca Dagang

Selain itu, contoh lainnya menurut Erick adalah soal penemuan sumber gas dan minyak baru, yang setelah dikonsolidasi memiliki potensi hingga 204 juta barel.

Ada yang Berubah dari Pertalite di Papan Harga SPBU

"Setelah dikonsolidasi kita dapat temuan baru 204 juta barel, dan yang terpenting hulu (migas) sekarang untung US$1miliar, jauh di atas target," kata Erick.

Dari segmen Petrochemical sendiri, lanjut Erick, yang tadinya menjadi beban namun sekarang justru sudah bisa untung hingga US$322 juta.

"Ini juga terjadi di banyak holding-holding yang kita lakukan. Kita tidak mengenal super holding tapi kita holding-holding klasterisasi yang menjadi supply chain harus terjadi," ujarnya.

Diketahui, di bawah koordinasi Erick Thohir, Kementerian BUMN memastikan untuk terus menggenjot upaya transformasi di perusahaan-perusahaan negara, guna meningkatan efisiensi dan kinerja mereka di masa depan.

Metode transformasi yang coba dilakukan Kementerian BUMN adalah melalui upaya pembentukan subholding perusahaan guna membentuk klaster-klaster bisnis BUMN yang sejenis. Hingga saat ini Kementerian BUMN pun meyakini bahwa upaya transformasi BUMN itu masih berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya