Menteri PUPR Imbau Kurangi Penggunaan Air Tanah Jakarta, Ini Alasannya

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, permukaan tanah di DKI Jakarta terus mengalami penurunan 5-10 cm/tahun. Maka itu, ia meminta pengurangan penggunaan air tanah.

Jokowi Turun Langsung ke Demak Cek Perbaikan Tanggul yang Jebol

Pengurangan ini menurutnya penting karena program pembangunan tanggul pantai yang diinisiasi pemerintah tidak bisa menjadi cara tersendiri dalam perbaikan lingkungan.

Basuki menyampaikan demikian saat meninjau pembangunan tanggul pantai di Muara Baru, Jakarta, Kamis, 16 September 2021. Tanggul ini merupakan program lanjutan dari pembangunan pada 2014.

Airlangga: 195 PSN Selesai Dibangun Sejak 2016-Februari 2024, Nilainya Rp 1.519 Triliun

"Selain pembangunan tanggul pantai sebagai langkah mendesak, hal yang terpenting juga upaya pengurangan penggunaan air tanah di DKI Jakarta," kata Basuki

Salah satu upaya untuk mengurangi pemakaian air tanah di kota ini, Basuki mengatakan, pemerintah juga telah membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong.

Jokowi Naikkan Tukin Kementerian PUPR, Menteri Basuki Bakal Dapat Segini

SPAM ini merupakan salah satu proyek terintegrasi pengelolaan sumber daya air, yaitu pembangunan Bendungan Karian, Saluran Air Baku Karian-Serpong dan SPAM Regional.

Dengan selesainya SPAM Karian Serpong nanti diharapkan bisa menambah pasokan air bersih bagi warga Jakarta. Selama ini, pasokan air bersih hanya berasal dari Waduk Jatiluhur.

"Hal ini diperlukan untuk perbaikan lingkungan yang memang sudah melebihi daya dukungnya bagi Jakarta untuk dapat dikembangkan ke depan," jelas Basuki.

Basuki menekankan, khusus untuk tanggul pantai dan sungai di DKI Jakarta telah dibangun Kementerian PUPR pada tahap I sepanjang 4,83 km. Lalu, dimulai dari tanggul di pluit pada 2014 sepanjang 75 m.

Pada 2016-2018 pembangunan tahap II sepanjang 4,5 km dilanjutkan yang terdiri dari dua paket. Paket 1 berlokasi di Muara Baru, 2,3 km dan Paket 2 di Kali Baru dengan panjang tanggul 2,2 km.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan berdasarkan kajian, dari total 120 km rencana tanggul pantai sepanjang 46,2 km adalah tanggul kritis yang segera dibutuhkan.

"Dari hasil perjanjian kerja sama (MoU) yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR sepanjang 15,66 km, Pemprov DKI Jakarta 28,53 km, dan swasta 2,1 km," kata Jarot.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya